KULON PROGO, KOMPAS.com – Jelang hari pemungutan suara, berbagai persiapan pun dilakukan. Salah satunya di tempat pemungutan suara (TPS) wilayah Perbukitan Menoreh, tepatnya di Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Lima kotak suara dan empat bilik pencoblosan yang terbungkus plastik tebal akhirnya tiba di rumah seorang petani bernama Trisno Utomo yang berada di RT 40, Padukuhan Sangon II.
Baca juga: TPS di Rancabali Bandung Didirikan di Lokasi Rawan Banjir
Rumah Trisno memang menjadi salah satu lokasi TPS yang ada di Kalirejo. Tak mudah untuk mendistribusikan logistik pemilu ke wilayah tersebut.
Truk pembawa logistik harus melewati jalan dengan kemiringan ekstrem. Tak hanya itu, sebagian jalan mengalami kerusakan dan juga licin.
Rombongan bermotor yang terdiri anggota panitia pemungutan suara (PPS) kalurahan, pengawas Kalurahan atau tingkat desa, dan polisi, mengawal pengantaran logistik untuk TPS 08 itu.
“Logistik sudah tiba sejak pukul 12.00 WIB dan diserahterimakan dari PPS ke kami,” kata M Arifin, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 8 Sangon II, Selasa (13/2/2024).
TPS tersebut nantinya akan melayani sekitar 220 pemilih. Para pemilih merupakan wargayang tinggal di lereng bukit Menoreh.
Arifin mengungkapkan, pendirian TPS di rumah Trisno karena lokasinya yang berada di tengah lereng. Sehingga warga yang tinggal di lereng atas dan bawah tidak akan merasa TPS terlalu jauh.
Selain itu, rumah kayu milik Trisno dinilai paling ideal karena memiliki halaman luas. Dengan begitu dapat menampung kendaraan roda dua dan empat.
Lebih dari itu, rumah bentuk limasan dari kayu ini memiliki ruang lebar yang cocok untuk tempat pencoblosan. Rumah tersebut juga aman dari hujan, angin apalagi badai.
“Karena geografis maka di ambil tengah. Mencari rumah yang agak luas biar bisa parkir dan orang menunggu,” kata Arifin.
Persiapan juga dilakukan di TPS 15, di Plampang III, Kalirejo, Kokap. TPS ini bakal jadi tempat pencoblosan bagi sekitar 280 pemilih nantinya.
Mereka memanfaatkan rumah dukuh (kepala dusun) setempat karena luas.
Widodo, dukuh Plampang III mengungkapkan, logistik Pemilu sudah diterima KPPS pukul 11.00 WIB. KPPS menerima lima kotak suara dan empat bilik.
Baca juga: Mirip Festival Kuliner, 15 TPS di Makassar Dibangun Berjejer di Tengah Jalan
Mereka pun langsung menyiapkan tempat pemungutan di dalam rumah. Sementara warga lain memasang terpal di pekarangan rumah Widodo.