Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Ribuan Pedagang di Candi Borobudur, Tolak Relokasi Khawatir Dagangan Tidak Laku

Kompas.com - 04/02/2024, 13:18 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Aksi protes dilakukan ribuan pedagang di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menolak relokasi dari lokasi saat ini.

Demo ini berulangkali dilakukan setidaknya 5.000 pedagang yang khawatir barang atau jasanya tidak laku apabila harus direlokasi.

Keluh kesah pedagang

Salah satunya diutarakan Naya, penjual busana batik, yang mngeluhkan kondisi jualan saat ini belum pulih usai pandemi Covid-19.

"Di sini aja susah jualannya. Biarkan kami yang menata lapak kami sendiri,” ujarnya yang sudah menempati zona II selama 12 tahun.

Baca juga: Pedagang di Kompleks Candi Borobudur Menolak Direlokasi

Hal demikian juga dirasakan Beti, pemilik warung makan, cemas mesti berusaha dari nol lagi bila berniaga di Kampung Seni Borobudur.

Dia sudah berdagang di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur selama 15 tahun.

“(Kampung Seni) jauh dari candi. (Saya khawatir) enggak ada yang beli (makanan saya),” ungkapnya usai mengikuti demonstrasi di Kecamatan Borobudur, Magelang, Sabtu (3/2/2024).

Diketahui, pedagang yang berjualan di zona II kompleks Taman Wisata Candi Borobudur tercatat lebih kurang sekitar 5.000 pedagang.

Zona II sendiri akan dijadikan cultural park, area terbuka tanpa ada bangunan berdiri di dalamnya.

Sembari menunggu pembangunan Kampung Seni Borobudur, pedagang masih diperbolehkan menempati lokasi lama hingga April 2024 atau setelah Lebaran.

Setelah itu, mereka bakal direlokasi ke tempat sementara.

Ada dua lokasi relokasi sementara, yakni lapangan belakang museum di kawasan zona II candi dan Lapangan Tuksongo di Desa Tuksongo yang berjarak sekira 3 kilometer dari Candi Borobudur.

Tanggapan TWC Borobudur

General Manager Taman Wisata Candi Borobudur, Jamaludin Mawardi mengatakan, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menyoroti koefisien dasar bangunan (KDB) di Candi Borobudur yang telah melampaui batas.

Baca juga: Tolak Relokasi, Pedagang Borobudur Khawatir Jualan Tak Laku di Kampung Seni

KDB adalah angka persentase perbandingan antara luas seluruh lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan atau tanah perpetakan atau daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.

Menurut panduan Japan International Cooperation Agency (JICA), sebut Jamaludin, batas KDB di areal Candi Borobudur sebesar 4 persen.

Sementara, KDB di areal Candi Borobodur hampir mencapai 13 persen.

“Konsekuensinya untuk mengembalikan KDB ke batas 4 persen, ada bagian-bagian di TWC yang harus di-demolish dan difungsikan menjadi area hijau,” katanya, Sabtu (3/2/2024).

Borobudur Dimulai, Total Rp 101 Miliar Dia menyatakan, salah satu penyumbang KDB terbesar adalah lapak-lapak pedagang di zona II.

“Salah satu penyumbang KDB terbesar lapak (pedagang) yang seharusnya tidak seluas seperti sekarang,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com