Salin Artikel

Jembatan Akses Utama Masuk Pantai Trisik Patah, Wisata Tutup Total

KULON PROGO, KOMPAS.com – Jembatan yang menjadi akses masuk ke kawasan wisata Pantai Trisik patah.

Jembatan yang dikenal dengan nama jembatan Trisik ini terletak di Pedukuhan Sidorejo, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tiang pondasi penyangga jembatan bagian tengah ambles.

“Kami menutup jembatan. Tetapi, kami sekarang membukanya hanya untuk motor,” kata Jaka Samudra, Dukuh (kepala dusun) Sidorejo, Selasa (30/1/2024).

Diketahui, jembatan semen yang ditutup aspal tersebut panjangnya 60-an meter dan lebar empat meter. Kerusakan jembatan diperkirakan sekitar 18 meter pada bagian tengah.

Jembatan yang didirikan tahun 1984 ini berdiri di atas sungai yang airnya mengalir dari Panjatan ke muara laut di Galur. Di ujung Barat jembatan ada gardu tempat penarikan retribusi.

Jaka menceritakan, jembatan patah selepas maghrib, Senin (29/1/2024).

Ketika itu, enceng gondok tertahan di tiang-tiang penyangga jembatan. Enceng gondok menumpuk sampai ratusan meter.

Selepas maghrib, lantai bangunan patah dan salah satu kaki pondasi hilang. Sejak itu jembatan ditutup hingga waktu tidak terbatas.

“Menurut kami, ada kesalahan di bagian atas (mengarah ke muara) di mana warga membersihkan enceng gondok dengan cara mengalirkannya ke muara. Seharusnya dinaikkan ke darat sehingga enceng gondok jadi kering,” katanya.

Kemudian enceng gondok memadat di jembatan. Air mengalir di bawah enceng gondok dan menggerus tanah pondasi. Jaka menduga, hal ini membuat tiang ambles.

Patahnya jembatan mempengaruhi kehidupan warga yang akan pergi ke lahan mereka. Warga Trisik menanam lombok, melon dan semangka.

Selain itu, jembatan ini akses masuk sebuah pelajar sekolah dasar, akses evakuasi, tempat wisata favorit Kulon Progo. Semua merasa terganggu.

“Petani terpaksa melansir ke ujung jembatan. Sementara wisata tutup,” kata Jaka.

Kepala Binamarga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulon Progo, A. Nurcahyo Budi Wibowo mengungkapkan, kerusakan berupa dua tiang ambles. Penyebabnya belum bisa diketahui pasti.

“Dugaan penyebabnya bisa banyak nggih. Bisa karena penurunan tanah, bisa juga pengaruh arus, (atau) enceng gondok, mengakibatkan penurunan,” kata Nurcahyo kepada awak media.

Trisik perlu jembatan baru mengingat jembatan lama usia tua. Selama ini juga hanya pemeliharaan rutin. Karenanya, Dinas PU akan mengusulkan pembuatan jembatan baru mengingat vitalnya akses bagi masyarakat.

Pembangunannya nanti dengan mempertimbangkan saran BBWSO yang menyarankan jembatan tidak ada tiang. Dengan begitu, aliran air tidak terhambat.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2024/01/31/073850778/jembatan-akses-utama-masuk-pantai-trisik-patah-wisata-tutup-total

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke