Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Siklon Tropis Anggrek, Ada Perubahan Cuaca di Yogyakarta

Kompas.com - 19/01/2024, 14:05 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, Siklon Tropis Anggrek terpantau berada di Samudera Hindia barat daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum kisaran 998 hPa bergerak ke arah Selatan Barat Daya.

Selain siklon tropis Anggrek, BMKG juga mendeteksi Bibit Siklon Tropis 99S di daratan Australia bagian utara, 162 LS, 132.1” BT.

Dampak dari fenomena ini, BMKG mengungkap ada perubahan kondisi cuaca di wilayah Yogyakarta.

Baca juga: Siklon Tropis Anggrek Terdeteksi di Sekitar Indonesia, Berlangsung sampai Kapan?

Warjono, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta mengatakan, pada 17 dan 18 Januari 2024 hujan intensitas ringan hingga sedang mengguyur seluruh wilayah di Yogyakarta dengan durasi cukup lama.

"Dari hasil analisis peta hujan harian tanggal 17 Januari 2024, curah hujan terukur mencapai intensitas 50-100 mm terutama di wilayah DIY bagian Selatan," ujarnya saat dihubungi, Jumat (19/1/2024).

Ia menambahkan, beberapa wilayah terukur dengan intensitas sangat lebat hingga mencapai intensitas 50-100 mm. Ini terjadi di kecamatan Panggang dan Saptosari Gunungkidul, serta Temon di Kulon Progo.

Sedangkan intensitas hujan yang terjadi di wilayah DIY bagian tengah hingga utara berada dalam kategori sedang (20-50 mm), tepatnya di sekitar Gunungkidul bagian tengah, Kota Yogyakarta, Kulon Progo dan Sleman.

Sedangkan untuk wilayah Gunungkidul bagian Utara, curah hujan terukur berada pada kategori ringan (0,5-20 mm).

"Mencermati perkembangan kondisi dinamika atmosfer terkini, dapat diidentifikasi bahwa ada beberapa fenomena atmosfer yang cukup berperan dalam perubahan kondisi cuaca di wilayah Yogyakarta, antara lain posisi MJO (Madden Julian Oscillation) di Kuadran 4 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat," beber dia.

Untuk diketahui, MJO merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari.

Selain itu pola angin monsoon Asia mendominasi wilayah Jawa pada umumnya dan DIY khususnya, yang bertiup dari arah Barat Daya Barat Laut dengan kecepatan berkisar 20-40 km/jam.

Warjono menjelaskan, adanya tekanan rendah di Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu dan di Australia, secara tidak langsung memicu pembentukan pola angin konvergensi di sepanjang Jawa termasuk wilayah Yogyakarta.

"Sehingga ini berpotensi meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan," terang dia.

Dia menerangkan, ada pola pergerakan angin dari arah selatan hingga barat daya bergerak ke arah utara barat laut, di mana pasokan uap air cukup maksimal dari Samudera Hindia.

Sedangkan, profil vertikal kelembapan udara di wilayah DIY pada ketinggian 1.5-5.5 km (level 850-500 mb) berkisar antara 80-98 persen (basah).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com