Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dhaup Ageng Putra Bungsu Pakualaman, Calon Pengantin Jalani Prosesi Midodareni

Kompas.com - 09/01/2024, 22:23 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dhaup Ageng putra bungsu Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X, yakni B.P.H Kusumo Kuntonugroho dengan dr. Laily Annisa Kusumastuti berlanjut.

Pada Selasa (9/1/2024) malam, prosesi midodareni digelar di Pura Pakualaman.

Tim Pranatan Lampah-lampah Dhaup Ageng, Nyi Mas Tumenggung Sestrorukmi menjelaskan, sebelum prosesi midodareni dilaksanakan, kedua calon pengantin menjalani prosesi acara tanting beras.

Acara tanting beras ini bertujuan untuk menanyakan kemantapan hati dari kedua calon pengantin ini.

"Tujuan tantingan ini untuk mengonfirmasi kemantapan hati calon mempelai untuk duduk bersama dalam mengarungi bahtera rumah tangga," katanya.

Baca juga: Wapres Hadiri Prosesi Midodareni Dhaup Ageng Pura Pakualaman Yogyakarta

Baca juga: Arti Kata Pengemis dan Sejarahnya, Berasal dari Tradisi Raja Keraton Surakarta

Setelah acara tantingan, dilanjut dengan prosesi midodareni.

Midodareni dari kata widodare atau bidadari, dilaksanakan pada malam hari sebelum upacara ijab.

Pada acara ini, calon pengantin perempuan di dalam kamar dikunjungi oleh keluarga dan kerabat dekat dengan tujuan mempererat persaudaraan.

"Di sini juga ada acara tilik nitik. Tilik artinya meninjau dan nitik artinya melihat dengan seksama di kamar calon pengantin perempuan dilakaukan oleh keluarga dari pihak laki-laki menengok caten (calon pengantin) perempuan di kamarnya dengan tujuan menyaksikan langsung keberadaan caten perempuan untuk acara akad nikah besok," kata dia.

Baca juga: Dua Calon Pengantin Dhaup Ageng Jalani Upacara Adat Nyengker

Prosesi siraman

Calon pengantin puteri saat menjalani prosesi siraman Selasa (9/1/2024)Dok/Humas Pemda DIY Calon pengantin puteri saat menjalani prosesi siraman Selasa (9/1/2024)

Sebelumnya, dua calon pengantin dhaup ageng yakni B.P.H Kusumo Kuntonugroho dan dr. Laily Annisa Kusumastuti jalani prosesi adat siraman pada Selasa (9/1/2024) pukul 08.00 WIB.

Upacara ini sesuai dengan adat yang berlaku di Kadipaten Pakualaman Yogyakarta.

Kedua calon pengantin ini sebelumnya sudah melaksanakan beberapa upacara adat, salah satunya adalah Nyengker yang dilaksanakan pada Senin (8/1/2024).

Kedua calon pengantin ini menjalani prosesi siraman di lokasi yang berbeda yaitu di Kagungan Dalem (KD) Kepatihan Gandhok Wetan dan KD Gedhong Parangkarsa.

Baca juga: Konflik Keraton Surakarta, Terjadi Bentrok Dua Kubu Kerabat Keraton

Tim Pranata Adat Dhaup Ageng Kadipaten Pakualaman, Kanjeng Raden Nganten Tumenggung Retno Sumbogo menjelaskan, prosesi siraman diawali dengan penyampaian ubarampe siraman kepada pengantin putri yang terdiri dari Toya Perwita Adi dari Maerokoco ke Ndalem Kepatihan Pura Pakualaman. Serta pengantin putra di Parangkarsa.

Lanjut dia, ubarampe meliputi handuk, ratus, kebaya, dan lain sebagainya.

Sebelum ritual siraman beralngsung diawali dengan sungkeman kepada orangtua masing-masing.

"Upcara siraman silakukan sebagai bentuk pembersihan diri secara lahiriah dan batiniah," ucap dia, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Mengapa Keraton Agung Sejagat Muncul di Purworejo?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com