Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampir di Gunungkidul, SBY Ceritakan Lahirnya UU Keistimewaan Yogyakarta

Kompas.com - 15/12/2023, 16:33 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, menceritakan tentang diterbitkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Yogyakarta.

SBY mengaku, mendukung penuh keistimewaan untuk menghormati sejarah.

"Dari dulu mendukung (UU Keistimewaan DIY), kalau Demokrat tidak mendukung, kalau saya enggak mendukung, enggak terbit undang-undang itu. Kalau saya tidak tanda tangan, enggak mungkin (terbit)," kata SBY, ditemui seusai makan siang di Rumah Makan Bu Tiwi Tan Tlogo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (15/12/2023).

Ia mengatakan, waktu itu Demokrat menguasai parlemen. Memang ada beberapa pandangan yang berbeda sebelum akhirnya UU itu terbit.

Baca juga: Mampir di Gunungkidul, SBY Sempat Sapa Petani dan Nostalgia Mampir Rumah Makan Sego Tiwul

SBY mengungkapkan, Presiden pertama RI Soekarno menerbitkan UU Yogyakarta sebagai daerah Istimewa pada tahun 1950.

Dalam UU itu, belum mengatur secara jelas kewenangan DIY, tentang Gubernur hingga Kepimilikan Tanah.

"Bismillah di era pemerintahan saya, kita ingin sempurnakan dan ingin hadirkan undang-undang yang sudah dipikirkan baik, undang-undang tentang keistimewaan Yogyakarta," kata dia.

Adapun beberapa pandangan menurut dia, ada pandangan dari tentang Keistimewaan Yogyakarta dari DPR, pemerintah dan pemerintah DIY punya pandangan sendiri.

Saat itu, dirinya berpandangan jika melihat sejarah tentang kasultanan dan pakualaman, SBY menilai Gubernur DIY tidak perlu dipilih.

Gubernur dari Kalsutanan Ngayogyokarto Hadiningrat dan Wakilnya Kadipaten Pakulaman.

Saat itu, ada dua pandangan tentang posisi gubernur, apakah ada pejabatnya atau dirangkap dengan raja kraton.

"Pilihan saya jadi satu saja (gubernur dan raja), setelah mendengarkan dari berbagai pandangan. Jadi, Gubernurnya DIY istimewa itu plus menjalankan roda pemerintahan sehari-hari," kata SBY.

SBY menceritakan, setelah diterbitkan UU Keistimewaan, 5 minggu setelahnya, SBY melantik Sultan dan Paku Alam menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DIY pertama kali di Gedung Agung, Kota Yogyakarta.

Baca juga: SBY: Kemarin Saya Tiap Hari Melukis, Sekarang seperti Setrika karena Kampanye

"Nah, sekarang, Ngarso Dalem sudah punya kewenangan yang kuat, punya hak yang juga luas, saatnya bersama masyarakat Yogyakarta, membangun lagi lebih maju lagi Yogyakarta, lebih sejahtera lagi Yogyakarta," kata dia.

"Menurut saya, ini Undang-undang (keistimewaan) yang baik menghormati Keistimewaan Yogyakarta, peran sejarahnya sejak Ngarso Dalem Hamengku Buwono IX sampai sekarang, dan seterusnya," kata SBY.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com