YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Gunungkidul, DI Yogyakarta akan melakukan regrouping atau penggabungan SD Negeri Ngentak, di Padukuhan Ngentak, Candirejo, Semin. Sebagian murid memilih pindah ke Jawa Tengah karena lebih dekat.
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Gunungkidul, Hary Sulaksana mengatakan, kebijakan regrouping SDN Ngentak sudah lama dipersiapkan.
Dia mengatakan sudah dilakukan kajian dengan matang. Menurutnya, regrouping paling lambat 2 Januari 2024.
"Total anak-anak yang belajar mulai dari kelas 1-6 hanya berjumlah 15 siswa. Untuk kelas V tidak ada muridnya," kata Hary saat dihubungi wartawan melalui telepon (12/12/2023).
Rencananya para siswa digabungkan untuk belajar di SDN Candirejo 1. Selain itu orangtua siswa juga diperbolehkan mencari sekolah lain.
Sementara untuk para guru, saat ini masih menunggu kebijakan lanjutan.
"Selain guru, aset-aset yang dimiliki juga didata ulang," kata Hary.
Jogoboyo Kalurahan Candirejo, Hartono membenarkan rencana regrouping SDN Ngentak. Pihaknya sudah mendapatkan undangan terkait sosialiasasi pada hari Jumat (8/12/2023) lalu.
Alasan regrouping adalah jumlah murid yang semakin sedikit.
"Kebijakan dari pemkab dan memang muridnya satu sekolah hanya 15 anak saja," kata dia.
Dukuh Ngentak, Sandi Eko Haryanto mengatakan, sekolah yang didirikan tahun 1991 ini sebenarnya membantu masyarakat sekitar Kalurahan Candirejo seperti Ngentak, Geneng, Candi hingga Dusun Karangjoho, Krajan, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Diakuinya, wilayahnya berada di perbatasan dengan Sukoharjo.
Namun, beberapa tahun terakhir banyak warga yang menyekolahkan di MIM Muhammadiyah, Watukelir di Desa Jatingarang, Weru, Sukoharjo. Meski jauh mereka memilih untuk ke sana.
"Bayak warga yang menyekolahkan ke wilayah Sukoharjo, sehingga dampaknya murid SDN Ngentak berkurang. Kemungkinan akan ada tambahan lagi yang ke sana (Sekolah di Sukoharjo) karena akses lebih mudah dan dekat ke seklah wilayah Sukoharjo," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.