YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu destinasi favorit saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Diprediksi 9 juta pergerakan warga bakal padati DIY.
Plh Kepala Dinas Perhubungan DIY Sumaryoto menyampaikan pihaknya memprediksi bahwa kunjungan wisatawan ke DIY bakal meningkat akhir tahun ini. Hal tersebut dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya jalan tol Yogyakarta-Solo yang mulai beroperasi fungsional.
"Kami tidak bisa mengantisipasi, kemacetannya akan luar biasa," kata dia, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: PT KAI Daop 7 Sedikan 5 KA Tambahan dengan 52.524 Kursi selama Libur Nataru
Dia menjelaskan saat libur Nataru, 95 persen jalan nasional di DIY sudah dalam kondisi baik. Dia memprediksi jalan nasional akan dipadati kendaraan karena jalan tol Yogya-Solo sudah beroperasi fungsional sampai dengan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah.
"Jalan Nasional yang ada di DIY 95 persen mantap. Jalan tol sudah sampai Karanganom, Klaten. Maka sudah dipastikan DIY macet," bebernya.
Dengan kondisi ini, Dishub DIY memprediksi bakal ada 9 juta pergerakan orang ke DIY pada libur Nataru.
"Diprediksi 9 juta pergerakan orang di DIY, 883.000 di antaranya mengunjungi destinasi wisata di DIY," kata dia.
Sumaryoto menjelaskan agar wisatawan atau warga yang melintas DIY tidak terjebak macet, masyarakat dapat memantau kondisi jalan melalui CCTV milik Diskominfo di tiap kabupaten atau kota.
"CCTV di semua ruas jalan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat sehingga tidak terjebak kemacetan," ujarnya.
"Saya juga minta semua stakeholder untuk bisa membuat informasi yang sedetail-detailnya kepada masyarakat," ucapnya.
Dia juga menyarankan kepada wisatawan yang datang ke DIY untuk menitipkan atau memarkirkan kendaraan pribadinya di area parkir Bandara Adisucipto. Mengingat, keterbatasan lahan parkir di Kota Yogyakarta seperti di kawasan Jalan Malioboro.
"Ke Kota Yogyakarta bisa menggunakan Trans Jogja atau KRL, harapannya seperti itu," jelas dia.
Ia menambahkan masyarakat bisa menggunakan jalur-jalur alternatif dengan meggunakan aplikasi peta yang ada di gawai. Pasalnya, informasi terkait jalur alternatif sudah tersedia.
"Personel kami terbatas kami hanya membuat posko di Prambanan, kemudian ada (petugas) yang mobile juga," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.