Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejog Lesung, Kesenian Tradisional yang Jadi Ekspresi Kebahagiaan Masyarakat Agraris

Kompas.com - 29/11/2023, 23:00 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Gejog Lesung adalah kesenian tradisional khas Jawa, terutama di sekitar Yogyakarta, Klaten, dan Surakarta.

Kesenian yang berkembang di tengah masyarakat agraris ini dimainkan menggunakan alat-alat yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari, yaitu alu dan lesung.

Baca juga: Jamu Coro, Minuman Tradisional Khas Demak dari Zaman Kesultanan Bintoro

Sesuai namanya yang berasal dari bahasa Jawa, kesenian gejog lesung berasal dari dua kata, yaitu gejog berarti memukul atau menumbuk, dan lesung yang merupakan sebuah alat untuk menumbuk padi.

Properti yang digunakan dalam kesenian gejog lesung berupa lesung atau wadah panjang dengan cekungan di tengahnya dan penumbuknya disebut alu, yang keduanya dibuat dari batang kayu yang panjang.

Baca juga: Bongko Mento, Kudapan Tradisional Khas Jepara

Dilansir dari dari laman wukirsari.bantulkab.go.id, pada umumnya lesung dibuat dari kayu nangka atau munggur.

Dahulu, lesung digunakan oleh masyarakat pedesaan untuk memisahkan padi dari tangkai-tangkainya dengan ditumbuk menggunakan alu secara berirama.

Cara menumbuk menggunakan lesung ini sudah banyak ditinggalkan, namun keberadaan lesung justru dilestarikan melalui kesenian tradisional.

Baca juga: Serabi Kalibeluk, Panganan Tradisional Khas Kabupaten Batang yang Mulai Langka

Sejarah Kesenian Gejog Lesung

Dilansir dari laman kikomunal-indonesia.dgip.go.id, kesenian gejog lesung diperkirakan pertama kali berkembang pada sekitar abad ke-9.

Kesenian gejog lesung dilakukan setelah panen padi yang dilakukan bersama-sama masyarakat setempat secara beramai-ramai.

Kegiatan itu diselingi nyanyian dan tarian, serta dialog atau cerita sebagai ekspresi kebahagiaan dan pengusir rasa lelah.

Lama-kelamaan, kegiatan ini tidak hanya dilihat menjadi proses menumbuk padi namun berkembang sebagai sebuah kesenian yang ditunggu masyarakat dan menjadi sebuah hiburan.

Sejarah gejog lesung juga tidak lepas dari cerita nenek moyang berupa mitos atau legenda yang dipercaya masyarakat setempat.

Dilansir dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, terdapat tiga cerita yang terkait dengan asal-usul kesenian gejog lesung.

Cerita pertama adalah kisah Dewa Kala Rau alias Lembu Culung yang bercerita tentang tentang terjadinya lesung.

Dikisahkan bahwa lesung adalah bentuk jelmaan (jadi-jadian) dari gembung atau bagian perut dari Dewa Kala Rau alias Lembu Culung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Buang Sampah Sembarangan, Warga Sleman Didenda Rp 1 Juta

Yogyakarta
Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Mau Corat-coret Seragam, 20 Pelajar di Yogyakarta Diciduk Polisi

Yogyakarta
Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk 'Study Tour'

Pemkab Bantul Keluarkan Tips Memilih Kendaraan untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Kirim Pil Yarindo untuk Anak di Rutan Bantul, Ibu Ini Diamankan

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Pemkot Yogyakarta Upayakan Tambah Volume Pengolahan Sampah di Pihak Swasta

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Jelang Idul Adha, Penjual Kambing di Yogyakarta Siapkan Dokter Pribadi untuk Ternaknya

Yogyakarta
Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar 'Study Tour' Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Sekolah di Sleman yang Ingin Gelar "Study Tour" Harus Izin ke Dinas Pendidikan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Kericuhan Pelajar di Kota Yogyakarta, 6 Sekolah Diserang Gerombolan Siswa dengan Seragam Coret-coret

Yogyakarta
DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

DLH Bantul Bingung Tangani Sampah di Jalan Sekitar Gembira Loka, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Cerita Perajin Besi di Gunungkidul Kebanjiran Orderan Jelang Idul Adha

Yogyakarta
Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Soal Tawuran Pelajar di Yogyakarta, Ketum PP Muhammadiyah: Fanatisme Sekolah yang Tinggi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com