Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijual Jutaan Rupiah, Keripik Pisang Narkoba dan "Happy Water" Diolah dari Beberapa Jenis Narkotika

Kompas.com - 05/11/2023, 15:13 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Keripik pisang narkoba dan cairan bernama happy water menjadi barang baru dalam peredaran narkotika.

Peredaran dua benda itu berhasil dibongkar oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pelaku menjual dua barang mengandung narkoba tersebut lewat internet. Keduanya dijual dengan harga jutaan rupiah.

Salah satu tempat produksi keripik pisang narkoba berada di rumah kontrakan di Padukuhan Pelem Kidul, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Wakapolda DIY Brigjen Pol R Slamet Santoso mengatakan, keripik pisang narkoba dan happy water diolah dari campuran beberapa jenis narkotika.

"Campuran antara amphetamine, sabu juga ada," ujarnya dalam konferensi pers di Bantul, Jumat (3/11/2023).

Jika seseorang mengonsumsinya, bisa membuat hilang kesadaran.

Baca juga: Modus Baru Perdagangan Narkoba, Berbentuk Keripik Pisang dan Happy Water

Menurut Slamet, happy water dikonsumsi dengan meneteskan cairannya ke makanan atau minuman. Sedangkan, keripik narkoba dikonsumsi seperti umumnya memakan keripik.

Berdasarkan hasil penyelidikan, total keripik pisang narkoba yang terjual mencapai 30 kilogram.

"Rencananya kalau itu semua terjual bisa mencapai Rp 4 hingga Rp 5 miliar," ucapnya, dikutip dari Tribun Jogja.

Sementara itu, Kabareskirm Polri Komjen Wahyu Widada menuturkan, dari penggerebekan tempat pembuatan keripik narkoba dan happy water di beberapa lokasi, polisi menyita sebanyak 426 bungkus keripik pisang dengan berbagai ukuran, 2.022 botol happy water, dan 10 kilogram bahan baku narkoba.

Baca juga: Kelabui Warga, Produsen Narkoba Keripik Pisang Sempat Bagikan Keripik Asli ke Tetangga

Keripik pisang narkoba dan happy water dijual jutaan rupiah


Saat ini, ada delapan orang yang sudah ditangkap terkait kasus peredaran narkoba dengan modus baru ini.

Pelaku mengaku sudah memproduksi barang-barang tersebut selama sebulan.

"Dipasarkan melalui media sosial. Dalam produksi tidak langsung dijual, tetapi ada proses percobaan, ada yang berhasil dan ada yang gagal," ungkap Wahyu, Jumat, pada acara sama.

Barang-barang itu dijual dengan harga jutaan rupiah. Pelaku menjual happy water Rp 1,2 juta.

Sedangkan, keripik pisang narkoba dijual dalam berbagai kemasan, mulai dari 50 hingga 500 gram. Harganya bervariasi, mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 6 juta.

Baca juga: Narkoba Keripik Pisang dan Happy Water Dijual hingga Harga Rp 6 Juta di Medsos

Halaman:


Terkini Lainnya

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Niat Hati Pelihara Tujuh Kambing untuk Dijual Saat Idul Adha, Pria Ini Malah Kemalingan

Yogyakarta
Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Nenek di Sleman Tewas Disengat Tawon Vespa, Awalnya Taruh Galah di Pohon Mangga

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Wacana Pembongkaran Separator Ringroad DIY, Pakar UGM: Justru akan Rawan Kecelakaan

Yogyakarta
Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Buron 3 Pekan, Pencuri Motor yang Beraksi Pakai Daster di Semarang Tertangkap

Yogyakarta
Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Pelaku Perdagangan Orang via Bandara YIA Ditangkap, Janjikan 5 Orang Kerja di Serbia

Yogyakarta
Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Satu Calon Jemaah Haji Asal Gunungkidul Terdeteksi Menderita TBC

Yogyakarta
Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Koordinasi dengan Kepsek, Disdikpora DIY Sebut Pemicu Kericuhan Pelajar di Umbulharjo Belum Diketahui

Yogyakarta
Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Demi Pembangunan Jembatan, Warga Gunungkidul Rela Serahkan Tanahnya Tanpa Ganti Untung

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Tak Terima Ditangkap: Saya Tidak Bersalah

Yogyakarta
Motif BP Aniaya 2 Pengamen hingga Tewas di Prambanan, Sakit Hati Anak Dibentak

Motif BP Aniaya 2 Pengamen hingga Tewas di Prambanan, Sakit Hati Anak Dibentak

Yogyakarta
Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Bupati Sunaryanta: Gunungkidul Bukan Tempat Pembuangan Sampah

Yogyakarta
DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

DPO Kasus Korupsi Pengadaan Lahan Bandara YIA Senilai Rp 23 Miliar Ditangkap

Yogyakarta
Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Bangkai Penyu Terdampar di Pantai Glagah, Ada Luka di Kaki dan Mulut

Yogyakarta
Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Yogyakarta
Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Pilkada Yogyakarta 2024 Dipastikan Tanpa Calon Independen

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com