Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kericuhan di Muntilan Magelang, DPD PDI Perjuangan DIY Sempat Jemput Kader yang Tertahan

Kompas.com - 16/10/2023, 16:04 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjemput kader yang terlibat keributan di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (15/10/2023).

Sekretaris DPD PDI-P DIY Totok Hedi Santosa menjelaskan, sebelum terjadi kericuhan para kader PDI-P menghadiri acara deklarasi dukungan kepada Ganjar Pranowo, dengan acara deklarasi berupa festival, yang digelar oleh DPC PDI P Magelang.

“Kami di DPD tidak tahu menahu itu, karena kami rapat dari jam 13.00 sampai maghrib. Bicara tentang tim gabungan untuk Ganjar Pranowo dan pemenangan Ganjar Pranowo. Di tengah rapat kami mendengar itu (terjadi kerusuhan),” ujarnya saat dihubungi, Senin (16/10/2023).

Baca juga: Mahfud MD soal Bentrok Muntilan: Selesaikan secara Hukum Indonesia

Ia mengaku tidak mengetahui secara persis peristiwa kerusuhan tersebut. Namun, setelah acara selesai sekitar pukul 19.00 dia mendapatkan telepon dari DPC Magelang dan Sekretaris DPD PDIP Jateng untuk datang ke lokasi.

“Dapat telepon kalau kawan-kawan tertahan di Muntilan. Lalu saya datang ke sana ikut membujuk agar mereka pulang,” ucap dia.

Totok tidak menampik massa yang terlibat kerusuhan juga berasal dari DI Yogyakarta.

“Iya kan (masa dari DIY), walaupun kami tidak tahu setelah kejadian itu kami tahu,” kata dia.

Baca juga: Bentrok Dua Kelompok Massa di Muntilan, Polisi: 5 Orang Masih Dirawat di Rumah Sakit

Totok menambahkan, massa tertahan di Muntilan karena kendaraan yang digunakan terbakar.

“Motornya terbakar, kemudian saya bersama kawan-kawan DPD Magelang konsolidasi dengan kepolisian untuk carikan kendaraan, itu saja yang kami tahu,” pungkasnya.

Berita sebelumnya, dua kelompok massa terlibat dalam bentrokan di Muntilan Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (15/10/2023). 

Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Stefanus Satake Bayu mengatakan, ada lima orang yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Muntilan, Magelang.  

"Lima orang luka ringan, masih dirawat," kata Satake saat ditemui di Mapolda Jateng, Senin (16/10/2023). Saat ini, petugas kepolisian masih berjaga di lokasi kejadian.

Dia mengatakan, peleton Brimob Polda Jateng dan tiga peleton pengendalian massa (dalmas) dari polres sekitar juga turut dikerahkan untuk melakukan penertiban.  

"Situasi sekarang sudah kondusif," ujar Satake.  

Sejauh ini, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kerusuhan yang videonya viral di media sosial (medsos) tersebut. Selain itu, polisi juga belum melakukan penahanan kepada massa yang terlibat.  

"Yang meninggal tidak ada. Sementara belum ada yang diamankan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com