Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miras Oplosan Berujung Maut, Dua Warga Kulon Progo Tewas, 2 Kritis

Kompas.com - 05/10/2023, 08:45 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi selidiki kasus dua warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang tewas usai pesta minuman keras (miras) oplosan.

Sementara dua warga lainnya, TAF (43) dan CA (35), saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.

Kedua korban diketahui berinisiaal AA, warga Kapanewon Lendah, dan KP yang diketahui warga Kapanewon Panjatan.

Baca juga: Rentetan Lima Kematian Diduga Akibat Miras di Bantul

Menurut polisi, AA sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates karena mengeluh tak bisa melihat.

“AA meninggal dunia di rumah sakit pukul 00.00 WIB,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti, Rabu (4/10/2023).

Tak berselang lama, KP juga mengeluhkan gejala yang sama dan akhirnya meninggal dunia. KP diketahui sempat dilarikan ke RS Rizki Amalia, namun nyawanya tak tertolong.

Baca juga: Dua Warga Kulon Progo Tewas Usai Pesta Miras Oplosan, Korban Sempat Tak Bisa Melihat

Kronologi

Menurut polisi, peristiwa itu berawal saat empat warga Kulon Progo itu hendak pesta miras di daerah Pantai Samas.

Dalam perjalanan, AA membeli satu liter minuman beralkohol, dua kaleng bir, satu kaleng ginseng dan dua minuman bersoda ukuran 600 ml.

Lalu AA mengoplos semua jenis minuman itu dalam perjalanan dengan mobil menuju Samas.

Setelah itu mereka menggelar pesta miras di sebuah karaoke hingga pukul 01.00 Wib, Minggu (1/10/2023).

Menurut Noviartuti, keempatnya lalu pulang dan CA memarkirkan mobil di barat Balai Desa Panjatan.

Sesampainya di rumah, AA sempat pingsan dan segera dibawa ke rumah sakit oleh keluarga. Atas kejadian itu, polisi imbau warga untuk tidak mengonsumsi minuman keras. Sementara itu, pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut. 

“Bila masyarakat mengetahui informasi peredaran miras beralkohol, segera hubungi kami di call center 110 atau melaporkan langsung ke Polsek terdekat,” kata Noviartuti.

“Kami masih mendalami adanya orang meninggal dunia yang diduga keracunan minuman alkohol,” tambahnya. 

(Penulis: Dani Julius Zebua | Editor: Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com