Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Keracunan Massal, Satu Anak di Gunungkidul Tewas

Kompas.com - 22/09/2023, 11:41 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keracunan massal diduga terjadi di Kalurahan Jerukwudel, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, pada Selasa (19/9/2023). Akibatnya, seorang anak usia 10 tahun berinisial NAA tewas diduga akibat keracunan.

Panewu Girisubo, Slamet Winarno menyampaikan dugaan peristiwa keracunan terjadi balai Kalurahan Jeruwudel Selasa. Para warga yang datang diberikan nasi, dan salah satunya NAA.

Baca juga: Cerita Siswi MTsN di Tulungagung Keracunan Usai Minum Capucino Cincau: Rasanya Seperti Berputar

Korban mengalami muntah pada malam harinya. Namun, korban baru dibawa ke puskesmas untuk periksa pada Rabu (20/9/2023). Oleh tim medis, korban dirujuk ke rumah sakit terdekat di Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah.

Saat perjalanan korban meninggal dunia.

"Anak itu meninggal dunia sebelum sampai ke rumah sakit, diduga karena keracunan," kata Slamet saat dihubungi wartawan Kamis (21/9/2023) malam.

Selain NAA, ada 19 orang lainnya yang mengalami gejala muntah-muntah, mual hingga diare. Saat disinggung acara, Slamet mengaku tidak mengetahui secara pasti, karena Kapanewon tidak diundang.

Kepala Puskesmas Girisubo, Pujianta membenarkan adanya dugaan keracunan yang terjadi di Kalurahan Jerukwudel. Pihaknya sudah mengambil sampel sisa makanan dan muntahan dari korban meninggal dunia.

Pihaknya juga sudah melaporkan ke Dinas Kesehatan Gunungkidul terkait dugaan keracunan ini. "Sampel juga sedang dalam proses pengujian," kata dia.

Dikatakannya, untuk kepastian penyebab kematian atau keracunan massal ini masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel yang dikirim.

Adapun total ada 20 warga yang bergejala, namun pada saat pemeriksaan mayoritas sudah sembuh.

"Dari pemeriksaan hanya ada empat orang yang kami berikan obat untuk pemulihan,"ucap dia.

Baca juga: 10 Siswi MTsN di Tulungagung Keracunan Usai Minum Capucino Cincau, 5 Dirawat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com