Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Tebal Muncul di Yogyakarta hingga Mengganggu Jarak Pandang, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 25/08/2023, 16:33 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diselimuti kabut yang cukup tebal pada Jumat (25/8/2023) pagi.

Munculnya kabut tersebut sempat mengganggu jarak pandang pengguna kendaraan. Fenomena ini pun menjadi viral di media sosial.

Forecaster atau Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Yudhit Aditama mengatakan, terjadinya kabut pada umumnya disebabkan oleh kelembaban udara yang tinggi dan suhu dingin.

Sehingga, membuat kondensasi berupa butiran air di udara yang mengambang.

Baca juga: Buang Sampah Sembarangan di Yogyakarta, Pelaku Siap-siap Didenda sampai Rp 50 Juta

“Kabut tersebut perlahan akan hilang menjelang siang seiring meningkatnya suhu udara permukaan di wilayah tersebut,” ujar Yudhit, saat dihubungi, Jumat (25/8/2023).

Yudhit mengatakan, untuk suhu dingin di DIY, diakibatkan menguatnya pengaruh Monsoon Australia.

Monsoon Australia merupakan pergerakan angin yang berasal dari dataran Australia menuju dataran Asia yang melewati wilayah Indonesia.

“Monsoon Australia ini membawa massa udara yang bersifat dingin dan kering sehingga ketika melewati wilayah Indonesia terutama Indonesia bagian selatan (Jawa, Bali, NTT) akan menyebabkan kejadian jarang hujan dan tutupan awan yang minim,” ujar dia.

Tertutupnya awan yang minim ini membuat radiasi matahari pada siang hari akan langsung diteruskan ke permukaan bumi sehingga akan merasakan panas yang terik.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 24 Agustus 2023: Cerah Berawan Sepanjang Hari

Sementara saat malam hari, radiasi matahari tidak ada dan panas di permukaan bumi yang diterima saat siang hari akan langsung dilepaskan ke atmosfer/angkasa tanpa adanya penghalang, karena tutupan awan yang minim.

“Akibatnya kita akan merasakan suhu udara yang lebih dingin. Suhu dingin ini akan lebih dirasakan saat dini hari hingga pagi hari dan oleh masyarakat yang tinggal/beraktivitas di wilayah dengan topografi tinggi,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com