YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kota Yogyakarta menduga sampah yang sempat menimbun di Jalan Sastrodipuran Kota Yogyakarta adalah sampah dari hotel.
“Kalau mau dibuka (bungkusan sampah) itu salah satunya saya yakin ada yang dari hotel,” ujar warga Sastrodipuran, Kota Yogyakarta, Rudy, saat ditemui beberapa waktu lalu.
Ia menduga, oknum hotel yang nekat membuang di jalan dekat dengan rumahnya ini membayar tukang becak untuk membawa sampah-sampah dari hotel.
Baca juga: Menteri PUPR Basuki Ikut Turun Tangan Cari Solusi untuk Atasi Sampah di TPA Piyungan
“Dulu awal-awal buanganya di pasar, tapi pasar ditutup jadi dia bayari orang untuk buang sampah, yang gede-gede itu saya curiganya dari hotel,” kata dia.
Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, Pemkot Yogyakarta akan menyelidiki tumpukan-tumpukan sampah yang dibungkus secara rapi menggunakan plastik sampah.
“Yang bungkusnya sama ya, trash bag, akan kami selidiki,” kata dia.
Baca juga: Kurangi Beban TPA Piyungan, Pemkab Sleman Kebut Pembangunan TPST Tamanmartani
Di sisi lain, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, sebelum Kota Yogyakarta darurat sampah, PHRI sudah mewajibkan kepada anggotanya untuk melakukan pilah pilih sampah.
“SOP di sertifikasi ada poinnya memilah dan memilih sampah. Serta beberapa hotel juga menerapkan biopori itu sebelum ada darurat sampah,” kata Deddy, saat dihubungi, Senin (7/8/2023).