Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Emisi Gas di Malioboro, Pemerintah DIY Berencana Konversi Bus BBM ke Listrik

Kompas.com - 03/08/2023, 08:21 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengurangi emisi gas buang di kawasan Malioboro, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk transportasi umum.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Beny Suharsono mencontohkan, Trans Jogja sebagai transportasi umum di DIY akan didorong untuk beralih ke bus listrik.

“Iya, kami sudah berupaya Pemda nyontoni (memberi contoh ke masyarakat) punya bus listrik dan kendaraan operasional listrik,” ujarnya, Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Ada SPKLU di Jalur Semarang-Solo, Masyarakat Diminta Tak Ragu Gunakan Mobil Listrik

 

Menurut dia, pihaknya juga sudah meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan survei penempatan stasiun pengisian listrik untuk kendaraan listrik di DIY.

 

“Ini sedang disurvei lokasinya pasnya di mana, termasuk hitung-hitungan listriknya,” kata dia.

Baca juga: Terbang ke Korea Selatan, Gibran Akan Pastikan Batik Solo Jadi Desain Mobil Listrik

 

Sementara itu, Plt Dinas Perhubungan DIY Sumariyoto mengatakan rencana konversi bus dari bahan bakar minyak ke tenaga listrik diharapkan dimulai pada tahun 2025.

 

“Nanti dikonversikan ke elektrifikasi bus listrik. Di tahun 2025 kita juga berharap kita layani dengan bus listrik,” ucapnya.

 

Pada tahun ini, menurut dia, baru dalam tahap studi kelayakan dan akan didetailkan.

Pada tahun 2024, lalu 2025, diharapkan bus listrik sudah bisa beroperasi untuk melayani masyarakat terutama di kawasan Kridosono, Ngabean, dan juga Malioboro.

 

“Desain awal kita butuh 6 unit nanti menghubungkan antara di Kridosono, Ngabean. Jadi hanya melayani disitu saja. Harga sekitar Rp 3.250 miliar per unit bus listrik,” kata dia.

 

Sedangkan alat transportasi umum lainnya seperti becak bertenaga alternatif sedang dalam proses lelang untuk diproduksi.

 

Menurut dia, saat ini Pemerintah DIY sudah menganggarkan 38 unit becak bertenaga alternatif.

 

“Kami sudah kumpulkan para pelaku becak difasilitasi Dinas Koperasi dan harapannya di tahun ini lembaga itu (anggota pembecak motor) sudah terbentuk,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com