Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pria di Sleman Diminta Memungut Sampahnya yang Dibuang Sembarangan, Pemkab: Boleh Kok Menegur

Kompas.com - 31/07/2023, 16:04 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Beredar video seorang pria yang ketahuan membuang sampah sembarangan di pinggir jalan  daerah Candi Gebang, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Video tersebut diunggah di media sosial Instagram satu hari lalu. Tampak di video itu, seorang pria mengendarai sepeda motor berhenti di pinggir jalan. Pria tersebut membuang sampah di pinggir jalan dan ketahuan warga lain.

Warga yang memergoki pun lantas meminta pria tersebut mengambil kembali sampah yang dibuang. Tak hanya itu, pria tersebut juga diminta tidak mengulangi perbuatanya membuang sampah sembarangan.

Baca juga: Sebut Kota/Kabupaten di DIY Tak Jalan Atasi Sampah, Sultan: Kalau Tidak Dipaksa, Tidak Jalan

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani mengatakan memang saat ini Sleman sedang mengalami permasalahan sampah.

"Ya jangan (membuang sampah sembarangan) seperti itu. Turuti saran Bupati (Sleman), ya dipilah lah. Enggak sulit kok mengelola sampah," ujarnyasaat dihubungi Kompas.com, Senin (31/07/2023).

Membuang sampah di sembarang tempat, lanjut Epiphana, akan membuat dampak bagi lingkungan tersebut. Lingkungan yang kotor dan menjadi sumber penyakit.

"Jangan dibuang sembarangan, kita harus memelihara lingkungan dengan baik. Nantinya yang akan tinggal anak cucu kita, kalau Bumi kotor kasihan mereka," tuturnya.

Dia mengatakan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Sehingga masyarakat harus saling mengingatkan satu sama lain untuk menjaga lingkunganya.

"Iya lah harus (saling mengingatkan). Boleh kok menegur (kalau melihat orang membuang sampah sembarangan)," ucapnya.

Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo secara resmi mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait imbauan kepada masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah secara mandiri.

Kebijakan ini dikeluarkan imbas penutupan tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan hingga 45 hari mendatang.

Kustini menyampaikan imbauan ini sangat penting dilakukan guna membantu mengurangi volume sampah harian di Sleman menyusul ditutupnya TPA Piyungan.

Baca juga: Bupati Bantul Pertimbangkan Hukum ASN yang Tak Mau Pilah Sampah

"Lewat SE ini kita himbau masyarakat untuk mengurangi sampah. Selain itu kita himbau juga untuk melakukan pemilihan dan pengolahan sampah secara mandiri," ungkap Kustini dalam keterangan tertulis 26 Juli 2023.

Dalam himbauan yang tertuang dalam SE No 035 tahun 2023, disampaikan bahwa pihak penghasil sampah dan masyarakat diminta untuk melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.

Sampah organik dikelola dengan cara ditimbun di jugangan, untuk pakan ternak, dibuat kompos dan dibuat ecoenzym. Sementara untuk sampah anorganik, dapat dibawa ke lembaga pengolahan sampah seperti TPS3R, Bank Sampah dan pelapak sampah.

"SE ini memberikan penekanan kepada kita semua bahwa kita harus peduli dengan sampah dan ini harus menjadi gerakan kita bersama. Baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com