Salin Artikel

Viral Pria di Sleman Diminta Memungut Sampahnya yang Dibuang Sembarangan, Pemkab: Boleh Kok Menegur

Video tersebut diunggah di media sosial Instagram satu hari lalu. Tampak di video itu, seorang pria mengendarai sepeda motor berhenti di pinggir jalan. Pria tersebut membuang sampah di pinggir jalan dan ketahuan warga lain.

Warga yang memergoki pun lantas meminta pria tersebut mengambil kembali sampah yang dibuang. Tak hanya itu, pria tersebut juga diminta tidak mengulangi perbuatanya membuang sampah sembarangan.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani mengatakan memang saat ini Sleman sedang mengalami permasalahan sampah.

"Ya jangan (membuang sampah sembarangan) seperti itu. Turuti saran Bupati (Sleman), ya dipilah lah. Enggak sulit kok mengelola sampah," ujarnyasaat dihubungi Kompas.com, Senin (31/07/2023).

Membuang sampah di sembarang tempat, lanjut Epiphana, akan membuat dampak bagi lingkungan tersebut. Lingkungan yang kotor dan menjadi sumber penyakit.

Dia mengatakan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Sehingga masyarakat harus saling mengingatkan satu sama lain untuk menjaga lingkunganya.

"Iya lah harus (saling mengingatkan). Boleh kok menegur (kalau melihat orang membuang sampah sembarangan)," ucapnya.

Sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo secara resmi mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait imbauan kepada masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah secara mandiri.

Kebijakan ini dikeluarkan imbas penutupan tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan hingga 45 hari mendatang.

Kustini menyampaikan imbauan ini sangat penting dilakukan guna membantu mengurangi volume sampah harian di Sleman menyusul ditutupnya TPA Piyungan.

"Lewat SE ini kita himbau masyarakat untuk mengurangi sampah. Selain itu kita himbau juga untuk melakukan pemilihan dan pengolahan sampah secara mandiri," ungkap Kustini dalam keterangan tertulis 26 Juli 2023.

Dalam himbauan yang tertuang dalam SE No 035 tahun 2023, disampaikan bahwa pihak penghasil sampah dan masyarakat diminta untuk melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik.

Sampah organik dikelola dengan cara ditimbun di jugangan, untuk pakan ternak, dibuat kompos dan dibuat ecoenzym. Sementara untuk sampah anorganik, dapat dibawa ke lembaga pengolahan sampah seperti TPS3R, Bank Sampah dan pelapak sampah.

"SE ini memberikan penekanan kepada kita semua bahwa kita harus peduli dengan sampah dan ini harus menjadi gerakan kita bersama. Baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung," tuturnya.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2023/07/31/160458478/viral-pria-di-sleman-diminta-memungut-sampahnya-yang-dibuang-sembarangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke