Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Beban TPA Piyungan, Pemkab Sleman Kebut Pembangunan TPST Tamanmartani

Kompas.com - 28/07/2023, 10:42 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kenaji, Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dikebut agar dapat segera beroperasi di tahun ini. Pembangunan TPST Tamanmartani telah mencapai 90 persen untuk tahap awal.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berupaya keras menyelesaikan permasalahan sampah. Salah satunya dengan membangun Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Kenaji, Tamanmartani, Kapanewon Kalasan.

Pembangunan ini dilakukan agar pembuangan sampah tidak bergantung lagi TPA Regional Piyungan.

Baca juga: Tanah Kas Desa di Cangkringan Batal Jadi Tempat Pembuangan Sampah, Pemda DIY Ungkap Alasannya

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan pembangunan TPST Tamanmartani saat ini menjadi program pioritas. Pembangunan TPST Tamanmartani dimulai pada pertengahan bulan Mei 2023 lalu. Pembangunan memakan biaya Rp 7,4 miliar. 

"Ini kemarin kita minta dipercepat pengerjaannya dan alhamdulilah ini sudah 90 persen untuk tahap awal yang dikerjakan dari PU. Pertengahan bulan depan Insyaallah selesai," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).

Kustini menyampaikan pembangunan tahap awal oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) meliputi persiapan lahan, pembuatan talud, pagar panel serta akses jalan masuk kendaraan.

"Hingga minggu ini, seluruh pengerjaan, kecuali akses jalan masuk kendaran hampir dirampungkan," jelas Kustini.

Usai pembangunan awal dirampungkan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan mengerjakan dan melengkapi sarana dan prasarana untuk pengolahan sampah.

TPST Tamanmartani nantinya akan dilengkapi sejumlah fasilitas dan teknologi. Di antaranya pos timbang, incinerator, mesin komposter, tempat pengepresan, tempat penyimpanan kompos dan instalasi pengolah limbah.

Baca juga: Mandiri Kelola Sampah ala Kampung Mandungan Kota Yogyakarta

"Konsep TPST ini adalah zero waste. Karena semua sampah yang disini nanti akan diolah menjadi kompos untuk organik dan anorganik dibuat menjadi konblock," tuturnya.

Nantinya TPST Tamanmartani dapat mengelola sekitar 80 ton sampah. Jumlah tersebut, diharapkan dapat mengurangi beban volume sampah yang dikirim ke tempat pemrosesan akhir regional Piyungan.

"Ya harapannya itu nanti akan berkurang drastis. Dan kita semakin mandiri karena punya TPST yang bisa untuk pengolahan sampah sendiri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com