Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ringkus Pelaku Perdagangan Satwa Dilindungi, 100 Ekor Burung Sudah Dijual

Kompas.com - 20/07/2023, 14:01 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polresta Yogyakarta menangkap pelaku perdagangan satwa dilindungi jenis burung paruh bengkok dan kakatua.

Pelaku mengaku sudah menjual 100 ekor burung yang dilindungi.

Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta AKP Archye Nevada menjelaskan kronologi pengungkapan kasus ini bermula saat pihaknya melakukan patroli siber dan diketahui pada salah satu akun Facebook mengunggah foto-foto satwa.

“Patroli siber yang dilaksanakan oleh Unit 5 Satreskrim Polresta Yogyakarta pada tanggal 26 juni 2023 yaitu dengan cara mencoba memesan ke akun Facebook Mas Yanto,” jelas Archye ditemui di Gembira Loka (GL) Zoo, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Penyelundupan 91 Ekor Burung Kakatua dan Nuri Keluar Maluku Digagalkan

Setelah jajaran unit 5 Satreskrim Polresta Yogyakarta memesan burung yang dilindungi ini pelaku berinisial RAW asal Kendal ini mengirimkan 1 ekor burung paruh bengkok dengan harga Rp 1,3 juta.

“Berdasarkan hasil penyelidikan tersebut pada tanggal 4 Juli tahun 2023 sekitar pukul 22.40 WIB dari Unit 5 Satreskrim Polresta Yogyakarta didampingi BKSDA Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan penangkapan terhadap pelaku di daerah Kendal Jawa Tengah,” jelas dia.

Pada saat diamankan di lokasi pelaku, ditemukan 1 ekor burung kakatua Maluku, kemudian 2 ekor burung kakatua jambul kuning dan 1 ekor katak tua jambul orange.

“Kemudian setelah penangkapan tersebut, pelaku atau tersangka mengakui perbuatannya memperjualbelikan atau memperniagakan satwa yang dilindungi,” kata dia.

Baca juga: 8 Ekor Burung Kakatua Hasil Selundupan Dikembalikan ke BKSDA Maluku

Dari keterangan RAW diketahui bahwa dia sudah memperniagakan atau memperjualbelikan satwa dilindungi jenis burung paruh bengkok kurang lebih 100 ekor, dengan keuntungan lebih dari Rp 30 juta.

Pelaku mengirimkan satwa dilindungi ini dengan menggunakan ekspedisi. 

Sampai sekarang jajaran Polresta Yogyakarta masih melakukan penyelidikan dari mana pelaku mendapatkan satwa-satwa langka ini mengingat burung ini berasal dari Indonesia Timur.

“Barang bukti selain satwa yang dapat kami amankan yaitu satu unit handphone Redmi warna putih, 1 buah buku rekening atas nama tersangka,” kata dia.

Polresta Yogyakarta menerapkan pasal terkait Pasal 21 ayat 2 juncto Pasal 40 ayat 2 Undang-undang RI Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam, Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman pidana kurang lebih 5 tahun kurungan penjara dan denda paling banyak Rp 100 juta. 

“Pada saat ini kami titipkan (satwa dilindungi) di Gembira Loka Zoo dalam rangka konservasi terhadap hewan yang sudah diamankan ataupun dititipkan. Kurang lebih ada sekitar 6 ekor, yang 2 ekor burung kakatua jambul kuning, 2 ekor burung nuri hitam, kemudian 1 ekor burung nuri kepala hitam dan 1 ekor burung nuri bayan,” jelas dia.

Sementara itu, Manajer Konservasi Kebun Binatang Gembira Loka Josephin Vanda Tirtayani mengatakan barang bukti yang dititipkan total sebanyak 10 ekor.

“Ada beberapa masih dikarantina karena penyakit di bagian paruh, kami masih melakukan pemantauan 30 hari ke depan, cek fisik, apakah kondisinya kurus atau tidak, cek virus flu burung dan beberapa potensi penyakit hewan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com