YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menekankan, warga Muslim saling menghargai lantaran adanya perbedaan dalam Idul Fitri 2023.
Haedar mengatakan, perbedaan Idul Fitri ini dapat diwujudkan dengan saling bahu membahu atau saling bantu saat melakukan takbir keliling.
Baca juga: Lebaran 2023 Bisa Kembali Berbeda, Begini Keputusan Pemerintah dan Muhammadiyah
"Bila perlu saling bantu. Toh takbir keliling merupakan syiar tidak terkait dengan ibadahnya. Tinggal bagi yang merayakan pada 21 April bisa ikut membantu pada tanggal 22, yang 22 bisa ikut bantu 21. Dan lebih dari itu jaga ketertiban," ujarnya, Selasa (18/4/2023) malam.
Haedar menambahkan, saat takbir keliling pada 20 April sebaiknya dilakukan dengan saksama dan jangan berlebihan.
Ia juga meminta kepada masyarakat Muslim yang takbir keliling pada 21 April 2023 agar tak menganggap takbir keliling sehari sebelumnya sebagai bentuk intoleransi.
"Jangan menganggap bentuk intoleransi, takbir keliling bagian syiar melaksanakan ibadah," kata dia.
Lanjut Haedar, soal perbedaan penentuan Idul Fitri ini seharusnya tidak menjadi masalah, karena perbedaan penentuan Idul Fitri ini merupakan bentuk dari ijtihad.
"Yakini bahwa itu merupakan ijtihad yang kita tulus melakukan bahwa yang salah dapat pahala 1 yang benar 2 sama-sama dapat pahala," kata dia.
Ia berharap, ke depan secara global diterbitkan kalender Islam global atau internasional yang bisa dijadikan rujukan dalam penentuan Idul Fitri dan hari raya yang lain.
"Kami berharap khusus warga Muhammadiyah yang idul fitri 21 april jaga suasana tetap menghargai dan tidak demonstratif walaupun sudah berlebaran," kata Haedar.
Terkait perbedaan ini, Haedar juga meminta kepada pemeritah agar dapat mengayomi seluruh warga masyarakat, dengan mengayomi seluruh masyarakat karena adanya perbedaan ini bentuk dari kenegarawanan elite bangsa.
Baca juga: Mangkunegara X Fasilitasi Muhammadiyah Laksanakan Shalat Id 21 April Besok di Pura Mangkunegaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.