Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Jadi Santri Tambak Beras Jombang, Ipda Ali Nur Kini Bangun 14 Masjid dan Punya Ratusan Anak Asuh

Kompas.com - 11/04/2023, 08:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ali Nur Suwandi (45) seorang anggota kepolisian berpangkat Inspektur Dua (Ipda) yang bertugas di Sat PJR Ditlantas Polda DIY telah membangun 14 masjid dan memiliki ratusan anak asuh.

Pria yang akrab dipanggil Bon Ali itu bercerita ia pernah jadi santri di Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur.

Sejak usia lima tahun hingga masuk sebagai Tamntama di Kepolisian, Bon Ali berjualan tempe yang diproduksi kiainya sendiri yakni KH Jamaluddin Ahmad.

KH Djamaluddin Ahmad merupakan penerus pondok pesantren Tambak Beras yang didirikan ulama besar NU Kyai Wahab Hasbullah.

Baca juga: Kapolri Harap Polisi Contoh Brigadir Nur Ali yang Rawat 100 Anak Yatim

Tanpa malu-malu Bon Ali mengakui jika selama nyantri dialah salah satu santri yang tak pandai mengaji.

"Dulu kecil saya gak pinter ngaji. Jadi saya kalau pagi jarang ngaji tapi saya pagi itu sembari jualan tempe. Saya umur lima tahun sampai jadi polisi jualan tempe keliling nawarin tempe milik kyai ke desa-desa," kata Bon Ali saat diwawancara, Minggu (9/4/2023)

Menurutnya Bon yang menjadi nama depan sapaan Ali merupakan warisan dari para santri karena Ipda Ali sering kas bon atau berutang selama jadi santri.

Mimpi jadi polisi saat kujungan Kapolda Jatim

Kisan Ali muda bermimpi menjadi polisi berawal dari tahun 1998. Saat itu seorang Kapolda Jawa Timur bersama pejabat tinggi TNI berkunjung ke Pesantren Tambak Beras.

"Dulu ada kunjungan dari pangdam dan Polda ke pondok disaat ada pengajian. Kapolda itu sambutanya yang itinya barangsiapa santri Tambak Beras yang berminat menjadi anggota kepolisian dipersilakan mendaftar dengan ketentuan sehat jasmani rohani dan berkelakuan baik," kata Ipda Ali sambil mengingat-ingat nama Kapolda yang kala itu datang.

Baca juga: Sosok Mendiang Iptu Rochmat yang Hidupi 79 Anak Yatim Piatu sejak Tahun 2007

Semalaman penuh Ali memikirkan matang-matang langkahnya untuk ikut mendaftar sebagai calon anggota Polisi.

Pidato seorang Kapolda malam itu benar-benar menguatkan hatinya untuk segera meminta izin dan doa restu kepada kyai.

"Saya kan gak bisa ngaji. Dengan sambutan beliau ini saya pikir ini kesempatan saya mengabdi di kepolisian. Terus besok paginya saya sowan ke kyai," jelas pria berumur 45 tahun ini.

Esok harinya Bon Ali langsung bergegas menuju tempat Kyai Jamal untuk meminta restu dan doa.

"Saya bilang ke pak kyai, tadi malam kan sambutan kapolda seperti itu, saya mohon izin dan doa restu kyai, saya ingin ngabdi ke kepolisia. Langsung oleh kyai diizinkan dan direstui," terang dia.

Baca juga: Iptu Rochmat Tri Marowoto, Polisi di Madiun yang Hidupi 79 Anak Yatim Piatu, Meninggal Dunia

Dirikan Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat bersalaman dengan Brigadir Nur Ali Suwandi usai meresmikan Yayasan Rumah Singgah Bumi DamaiKOMPAS.com / Wijaya Kusuma Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat bersalaman dengan Brigadir Nur Ali Suwandi usai meresmikan Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai
Ali ditugaskan pertama kali sebagai polisi berpangkat Tamtama di Polda DIY. Selama bertugas sebagai anggota Polisi dia mulai berkeliling ke pelosok desa untuk mencari anak yatim piatu, fakir miskin dan lansia.

"Waktu itu belum bisa menampung. Saya hanya tanya-tanya kalau ada anak yatim dan lansia butuh bantuan saya siap," terang dia

Pada tahun 2008, saat mulai dinas di Polda DIY, Ipda Ali mendirikan Yayasan Rumah Singgah Bumi Damai untuk menampung anak yatim dan fakir miskin yang kurang beruntung hidupnya.

Ia bercerita keputusannya membuat yayasan berawal dari kehidupannya saat menjadi santri.

"Yang paling ndak bisa tak lupakan itu ketika rintik hujan. Saya kan tetap jualan tempe muter desa lewat jembatan dari bambu. Kalau hujan kan licin, nah saya jatuh sepedanya roboh terus tempenya jatuh ke sungai," kenangnya.

Baca juga: Iptu Rochmat Berpulang, Keluarga Lanjutkan Perjuangan Mengasuh Anak Yatim Piatu

Beruntungnya tempe yang bercampur air sungai itu ada yang memborong yakni warga yang kasihan melihatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com