Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Tak Putus Asa, Salim Melukis dengan Kakinya

Kompas.com - 05/04/2023, 14:47 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pada 1979 silam, Salim (55), warga Kalurahan Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. DI Yogyakarta, harus kehilangan kedua tangannya karena terjatuh dari kereta api. Namun hal itu tidak membuatnya putus asa, dan membuatnya bisa menjadi pelukis.

"Kecelakaan tahun 1979, kepleset dan jatuh dari Kereta Api saat itu," kata Salim saat di Balai Besar Penelitian dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kementerian Sosial RI, Pedukuhan Sanggrahan, Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Bantul, Selasa (4/4/2023).

Salim menceritakan, setelah itu dirinya beraktivitas dengan keterbatasan. Sampai akhirnya, salah seorang temannya mengenalkan seni lukis pada 2004.

Baca juga: Harga Telur Naik, Warga AS Buat Tren Melukis dan Berburu Kentang Paskah

Sebagai seorang yang tidak memiliki latar belakang seni lukis membuat dirinya hanya mengandalkan seni lukis untuk mengisi waktu luang.

"Sebelumnya saya tidak punya background melukis. Awalnya saya didampingi teman, dulu mencontoh lukisan, ya paling nggak untuk belajar anatomi," kata Salim.

Salim yang saat ini menjadi pengajar di BBPPKS mengatakan, sudah ratusan lukisan yang dirinya hasilkan. Namun dirinya tidak mau lagi meniru karya oranglain karena hak cipta.

Saat ini, dirinya paling sering melukis pemandangan dan lebih ke ekspresif. Alasan melukis pemandangan karena keindahan dan kenyamanan.

Sudah beberapa lukisan yang terjual, namun masih banyak yang di rumahnya.

"Ratusan ada, kebanyakan di rumah. Yang laku hanya satu dua karya saja. Kadang ikut pameran juga, pernah paling tinggi lukisannya laku Rp 5 juta," kata dia.

Baca juga: Pemilik Rekor Lidah Terpanjang di Dunia, Pakai Lidah untuk Melukis

Melukis menggunakan kaki bukan perkara mudah bagi pria murah senyum ini. Stamina menjadi salah satu kesulitannya, juga inspirasi karena dirinya termasuk pemula.

"Kalau fisik tidak masalah, paling hanya kelelahan saja karena hanya bisa melukis pakai kaki 2 sampai 3 jam saja," kata dia.

"Satu lukisan tidak tentu memakan waktu berapa, kalau baru mood saja. Terus untuk bahan pakai akrilik sehingga bisa ditimpa atau ditambahi," kata Salim.

Salim mengakui saat ini menjadi pelukis menjadi pekerjaan utamanya, disamping mengajar. Dirinya berpesan agar teman-teman disabilitas untuk tidak putus asa menghadapi hidup.

"Menurut saya bakat itu bisa ditelateni, siapa telaten jadi. Apalagi sekarang dimudahkan dengan media seperti YouTube jadi lebih mudah bagi kita untuk belajar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Solo ke Arah Yogyakarta

Yogyakarta
Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Ditinggal Hajatan, Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Termasuk Sertifikat dan 20 Gram Emas

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com