Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Ruang Kelas SD Negeri di Gunungkidul Rusak, Siswa Belajar di UKS hingga Perpustakaan

Kompas.com - 21/02/2023, 15:38 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Panas menyengat tidak menyurutkan belasan anak-anak bermain bola saat ekstrakurikuler di halaman sekolah SDN Candibaru I, Padukuhan Kerdon, Kalurahan Jatiayu, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (21/2/2023) siang.

Sekilas tidak ada yang berbeda kondisi SD negeri itu dengan sekolah lain. Namun ternyata, tiga ruang kelas di sisi kanan ada pintu yang terbuka dan dalam posisi miring. Atapnya pun tidak lagi lurus lagi. Lalu di ruangan kelas II ada kayu cukup besar menyangga atap itu agar tak roboh.

"Yang rusak itu ruangan kelas I, II, dan III," kata Kepala Sekolah SDN Candibaru I, Winarno saat berbincang dengan Kompas.com Selasa.

Baca juga: Berkas Tersangka Kasus Ambruknya Atap SD Muhammadiyah di Gunungkidul Diserahkan ke Kejaksaan

Saat ini siswa kelas I yang berjumlah 7 orang. Siswa kelas II berjumlah 10 orang. Sementara siswa kelas III berjumlah 9 orang.

Sudah tiga tahun terakhir, ruangan-ruangan itu tidak lagi digunakan proses belajar mengajar. Siswa kelas I, II dan III terpakasa menggunakan ruangan yang semestinya tidak untuk belajar mengajar.

"Untuk kelas I sekarang pindah di ruang KKG (Kelompok Kerja Guru). Kelas II Pindah ke ruang perpus, dan kelas III sementara di UKS," kata Winarno.

Dari pengamatan Kompas.com, meja di ruang KKG dibuat melingkar. Ruangan kecil berukuran sekitar 4 X 5 meter itu hanya menggunakan mebel sederhana dan terlihat sudah tua. Di dindingnya terpasang lukisan sederhana.

"Ada kuda-kuda patah, tembok retak-retak, penyangga kayunya sudah lapuk, (kondisi seperti ini) kurang lebih tiga tahun," kata dia.

Kondisi ini memang membahayakan 58 siswa yang ada di sekolah itu. Sehingga anak-anak yang bermain di halaman sekolah dilarang untuk mendekat ke tiga ruangan itu.

"Tidak boleh ada yang mendekat. Mereka juga tidak berani," kata Winarno.

Winarno menyebut pihak sekolah sudah melakukan upaya untuk mengajukan bantuan perbaikan sekolah. Namun hingga kini belum diketahui kapan akan diperbaiki.

"Mungkin anggarannya belum ada. Harapannya ya segera diperbaiki. Kasihan anak-anak tidak bisa belajar dengan nyaman, karena ruangannya kan tidak sesuai," kata dia.

Di ruang kelas yang kosong itu tampak meja dan buku berserakan. Selain itu juga terlihat plafon sudah jebol, dan tembok retak hingga berlumut.

Baca juga: Update Kasus Ambruknya Atap SD Muhammadiyah yang Tewaskan 1 Siswa, 2 Pemborong Jadi Tersangka

"Terakhir ditinjau awal tahun ini," kata Winarno.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati mengatakan pihaknya sudah mendengar dan melakukan pemantauan terhadap SD Candibaru I. Dia mengatakan tahun ini akan segera diperbaiki.

"Sudah masuk usulan mendahului APBD Perubahan," kata Nunuk.

Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Kuntaringsih berharap Dinas terkait melakukan pemeriksaan terhadap sekolah untuk melihat ruang kelas yang rusak. Harapannya jangan sampai membahayakan para siswa.

"Sekolah kalau aman kan anak-anak belajarnya nyaman. Jangan sampai gedung sekolah sudah rusak tetap digunakan,"kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com