YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Gunungkidul, DI Yogyakarta, mencatat ada empat orang meninggal dunia karena terjangkit leptospirosis sepanjang tahun 2022.
Diketahui leptospirosis disebabkan oleh air kencinf tikus. Masyarakat diimbau waspada saat musim hujan.
"Tahun 2022 ada 31 kasus dengan empat korban meninggal dunia karena leptospirosis," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty saat dihubungi wartawan melalui telepon, Kamis (5/1/2023).
Baca juga: 374 Kasus Leptospirosis Terdeteksi di Jateng, 54 Meninggal
Dijelaskannya untuk kasus tertinggi terjadi pada 2017 dengan 64 kasus dan16 orang meninggal dunia.
Adapun penularan leptospirosis melalui luka di tubuh. Kemudian gejalanya panas, bisa muncul rasa sakit di badan, mual, muntah, dan lain-lain. Gejala tersebut tergantung daya tahan tubuh.
"Bisa menyebabkan kematian karena yang diserang bagian ginjal," kata Dewi.
Untuk pencegahan, Dewi menyebutkan, pola hidup bersih dan sehat, dan saat beraktivitas di sawah atau ladang diminta memakai alat pelindung diri.
Jika merasa mengalami gejala sakit, bisa segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Pencegahan pakai APD (alat pelindung diri), kalau bekerja misal sepatu boot baju lengan panjang sarung tangan dan lain lain," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.