Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Munculnya Kembali Harimau Jawa di Pegunungan Muria, Ini Penjelasan Aktivis Lingkungan

Kompas.com - 28/10/2022, 18:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Dugaan munculnya harimau jawa (panthera tigris sondaica) yang dinyatakan punah tahun 1980 menuai perhatian masyarakat sekitar kawasan hutan Pegunungan Muria di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Namun demikian, Ketua Perkumpulan Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Pegunungan Muria, Pranyoto Shofil Fu'ad mengatakan, hingga saat ini belum ada kuat atas keberadaan Harimau Jawa.

Baca juga: Pekerja Distrik Merawang Bertaruh Nyawa saat Diserang Harimau

"Kalau dugaan Harimau Jawa itu, memang sudah lama ada kesaksian warga di kawasan hutan Pegunungan Muria. Ciri-ciri fisik yang disampaikan memang serupa Harimau Jawa, hanya belum terbukti dari kamera trap. Sejauh ini cuma macan tutul," jelas Pranyoto.

Pranyoto lalu mengatakan, di kawasan hutan di Pegunungan Muria sudah terpasang 40 kamera trap.

Pemasangan itu merupakan gagasan berbagai pihak, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng.

Baca juga: Pria di Riau Tangkap Harimau Sumatera dengan Cara Dijerat, Tulangnya Dijual

Dari data sementara yang dimiliki, kawasan hutan di Pegunungan Muria diidentifikasi menjadi habitat individu macan tutul jawa (Panthera pardus melas).

Selain itu, pada 2019, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) merilis belasan ekor macan tutul terdokumentasi oleh kamera trap yang terpasang di sejumlah titik dalam area studi seluas 53,32 kilometer persegi.

Aktivitas pergerakan spesies salah satu "kucing besar" yang terancam punah di Indonesia itu terekam kamera jebakan yang sengaja dipajang untuk memonitoring satwa liar.

"Kenapa macan tutul turun gunung ? Biasanya faktor punya anak, melindungi anaknya dari pemangsa. Jadi karakternya menjauh kawasan teritori, mendekati permukiman mencari makan untuk ngloloh anaknya," terang Pranyoto.

Baca juga: Dinyatakan Punah Tahun 1980, Harimau Jawa Diduga Muncul dan Memangsa 4 Kambing Warga Jepara

Kesaksian warga

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu perangkat Desa Tempur, Kecamatan Keling, Junaidi, menyampaikan, di bulan Oktober sudah ada empat ekor kambing ternak milik warga Dukuh Kemiren yang diduga dimangsa hewan buas.

Pemangsa ternak itu, katanya, diyakini sebagai Harimau Jawa atau dikenal "Si Loreng". Peristiwa terakhir terjadi pada Selasa (25/10/2022) malam.

"Tiga kambing mati tak utuh. Satu ekor kambing selamat dan langsung disembelih pemiliknya," kata Junaidi saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Jumat (27/10/2022).

Menurutnya, kambing itu milik warga bernama Sukijan (58). Pengakuan ini mengejutkan lantaran selama ini jejak yang terekam adalah macan tutul.

"Kami tunjukkan dua gambar harimau Jawa dan macan tutul, warga bersikeras Harimau Jawa. Bahkan warga ada yang melihat ngloloh atau ngasih makan anaknya. Menghebohkan karena biasanya penampakan macan tutul. Bisa saja terjadi sebab kamera trap tidak merekam seluruh kawasan hutan gunung Muria," ungkap Junaidi.

(Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com