Salin Artikel

Soal Dugaan Munculnya Kembali Harimau Jawa di Pegunungan Muria, Ini Penjelasan Aktivis Lingkungan

KOMPAS.com - Dugaan munculnya harimau jawa (panthera tigris sondaica) yang dinyatakan punah tahun 1980 menuai perhatian masyarakat sekitar kawasan hutan Pegunungan Muria di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Namun demikian, Ketua Perkumpulan Masyarakat Pelindung Hutan (PMPH) Pegunungan Muria, Pranyoto Shofil Fu'ad mengatakan, hingga saat ini belum ada kuat atas keberadaan Harimau Jawa.

"Kalau dugaan Harimau Jawa itu, memang sudah lama ada kesaksian warga di kawasan hutan Pegunungan Muria. Ciri-ciri fisik yang disampaikan memang serupa Harimau Jawa, hanya belum terbukti dari kamera trap. Sejauh ini cuma macan tutul," jelas Pranyoto.

Pranyoto lalu mengatakan, di kawasan hutan di Pegunungan Muria sudah terpasang 40 kamera trap.

Pemasangan itu merupakan gagasan berbagai pihak, termasuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng.

Dari data sementara yang dimiliki, kawasan hutan di Pegunungan Muria diidentifikasi menjadi habitat individu macan tutul jawa (Panthera pardus melas).

Selain itu, pada 2019, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) merilis belasan ekor macan tutul terdokumentasi oleh kamera trap yang terpasang di sejumlah titik dalam area studi seluas 53,32 kilometer persegi.

Aktivitas pergerakan spesies salah satu "kucing besar" yang terancam punah di Indonesia itu terekam kamera jebakan yang sengaja dipajang untuk memonitoring satwa liar.

"Kenapa macan tutul turun gunung ? Biasanya faktor punya anak, melindungi anaknya dari pemangsa. Jadi karakternya menjauh kawasan teritori, mendekati permukiman mencari makan untuk ngloloh anaknya," terang Pranyoto.

Kesaksian warga

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu perangkat Desa Tempur, Kecamatan Keling, Junaidi, menyampaikan, di bulan Oktober sudah ada empat ekor kambing ternak milik warga Dukuh Kemiren yang diduga dimangsa hewan buas.

Pemangsa ternak itu, katanya, diyakini sebagai Harimau Jawa atau dikenal "Si Loreng". Peristiwa terakhir terjadi pada Selasa (25/10/2022) malam.

"Tiga kambing mati tak utuh. Satu ekor kambing selamat dan langsung disembelih pemiliknya," kata Junaidi saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Jumat (27/10/2022).

Menurutnya, kambing itu milik warga bernama Sukijan (58). Pengakuan ini mengejutkan lantaran selama ini jejak yang terekam adalah macan tutul.

"Kami tunjukkan dua gambar harimau Jawa dan macan tutul, warga bersikeras Harimau Jawa. Bahkan warga ada yang melihat ngloloh atau ngasih makan anaknya. Menghebohkan karena biasanya penampakan macan tutul. Bisa saja terjadi sebab kamera trap tidak merekam seluruh kawasan hutan gunung Muria," ungkap Junaidi.

(Penulis : Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Dita Angga Rusiana)

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/10/28/180000678/soal-dugaan-munculnya-kembali-harimau-jawa-di-pegunungan-muria-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke