Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Praktik Jual Seragam Sekolah hingga Untung Rp 10 Miliar, Sultan Tegaskan Begini

Kompas.com - 29/09/2022, 08:27 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan, sekolah tidak boleh memungut biaya seragam.

Sinuhun menekankannya merespons temuan Ombudsman Republik Indonesia (ORI), yang menyebut ada sekolah yang menjual seragam hingga memeroleh keuntungan Rp 10 miliar.

"Prinsip tidak boleh untuk seragam (pungutan)," kata Sultan, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Praktik Jual Seragam di Sekolah hingga Raup Untung Rp 10 Miliar, Begini Usul Komisi D DPRD DI Yogyakarta

Sultan menegaskan bahwa sekolah boleh menderima bantuan dari sekolah, tetapi dengan catatan tidak boleh dengan cara paksaan.

"Kalau sukarela mestinya ya boleh. Nek terus ngarani (mematok) enggak bisa, sukarela kemungkinan bisa," kata Sultan.

Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan, pungutan tidak boleh dilakukan sekolah karena sudah ada aturan menteri yang melarangnya.

"Bantuan itu sekarang dipaksa atau tidak hanya tinggal itu saja kalau dipaksa enggak boleh. Kalau keikhlasan orangtua masalah lain, boleh sepanjang dalam aturan," ujar Sultan.

Sebelumnya, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menemukan praktik jual beli seragam sekolah, dan dalam temuan tersebut disinyalir sekolah mendapatkan keuntungan hingga Rp 10 milliar.

Terkait itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya menjelaskan bahwa temuan tersebut masih berupa asumsi. Menurut dia masih banyak siswa yang belum menggunakan seragam sekolah sekarang ini.

Baca juga: Ombudsman Perkirakan Keuntungan Penjualan Seragam di Sekolah Capai Rp 10 Miliar, Disdikpora DIY: Baru Asumsi

"Pertama itu saya lihat baru dari asumsi bukan temuan di lapangan sampai saat ini kami cek di lapangan banyak siswa yang belum menggunakan seragam," kata Didik saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).

Lanjut dia, jika ditemukan dalam satu sekolah yang melakukan pengadaan seragam dan selisihnya dikalikan seluruh siswa yang ada di DIY, maka jumlah yang didapat bakal sangat besar.

"Kalau ditemukan satu sekolah dan dikalikan jumlah siswa di seluruh DIY ya jadi banyak, padahal banyak siswa sekolah yang belum menggunakan seragam sekolah," ujar dia.

Disdikpora DIY telah melakukan survei di beberapa SMA dan SMK di DIY, dan mendapatkan temuan ada sekolah yang siswanya masih menggunakan seragam SMP.

Baca juga: Ombudsman Masih Temukan Sekolah Jual Seragam di DIY, Harga Lebih Mahal dari di Pasaran

"Kemarin ke SMK Pundong itu mereka belum seragam masih pakai baju biru putih,"kata dia.

Lanjut Didik, sekolah saat ini belum berani melakukan pengadaan seragam karena pengadaan seragam diserahkan seluruhnya ke orangtua masing-masing, sesuai dengan Undang-undang nomor 45 tahun 2014.

"Kami prihatin juga banyak siswa belum seragam kemudian di sekolah masih kayak anak SMP, masih ada di beberapa sekolah karena sekolah tidak berani menjual seragam," jelas Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Kronologi 1 Pekerja Tewas Tertimpa Atap Cor di Kawasan Kraton Yogyakarta

Yogyakarta
Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Kesaksian Warga Sekitar Rumah Roboh yang Tewaskan Pekerja di Yogyakarta

Yogyakarta
Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Dua Pekerja Tertimpa Tembok Saat Bongkar Rumah, Satu Tewas

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Gempa Magnitudo 5,0 di Pacitan Dirasakan hingga Yogyakarta

Yogyakarta
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 5, Kagetkan Warga Gunungkidul

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Kendaraan Sampah yang Masuk Gunungkidul dari Luar Daerah Harus Putar Balik

Yogyakarta
Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com