YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Koeswanto, usulkan Dana Keistimewaan (Danais) yang didapat oleh Pemerintah DIY untuk membantu pendanaan pendidikan.
Usulan tersebut muncul setelah beberapa kali Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY mendapatkan temuan-temuan permasalahan pendanaan pendidikan, terutama terkait dengan pengadaan seragam di lingkup provinsi.
Terlebih, kemarin ORI DIY menemukan salah satu sekolah di DIY yang mendapatkan keuntungan dari jual beli seragam hingga Rp 10 milliar.
Baca juga: Ombudsman Masih Temukan Sekolah Jual Seragam di DIY, Harga Lebih Mahal dari di Pasaran
"Kalau kami tidak setuju sepeti itu, ya mau tidak mau dengan alasan seragam lalu cari keuntungan sekolah yang suplai, ini harusnya tidak boleh terjadi sepeti ini," ujarnya saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).
Lanjut Koeswanto, sekolah telah mendapatkan Bantuan Operasinal Sekolah Nasional (Bosnas) yang diambil dari APBN, dan BOS Daerah (Bosda) yang diambil dari APBD.
Pihaknya sedang melakukan kajian terhadap permasalahan seragam di sekolah, apakah kedua bantuan anggaran tersebut sudah mencukupi atau tidak. Jika tidak ia mengusulkan agar Danais digunakan untuk membantu pembiayaan pendidikan.
"Kami inisiasi Peraturan Daerah (Perda) pendanaan pendidikan, siapa tahu bisa dilaksanakan lewat Danais, jangan diberatkan ke masyarakat (pungutan)," ucap dia.
Rencananya, dalam Perda tersebut juga akan memuat aturan terkait dengan komite sekolah, agar tidak disalahgunakan sebagai kedok menjual seragam ke peserta didik.
"Lha iya itu nanti diatur, jangan sampai komite jadi kedok sekolah kalau tidak diatur akan pakai nama komite," ucap dia.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya menjelaskan bahwa temuan tersebut masih berupa asumsi. Menurut dia masih banyak siswa yang belum menggunakan seragam sekolah sekarang ini.
"Pertama itu saya lihat baru dari asumsi bukan temuan di lapangan sampai saat ini kami cek di lapangan banyak siswa yang belum menggunakan seragam," kata Didik saat dihubungi, Selasa (27/9/2022).
Lanjut dia, jika ditemukan dalam satu sekolah yang melakukan pengadaan seragam dan selisihnya dikalikan seluruh siswa yang ada di DIY, maka jumlah yang didapat bakal sangat besar.
"Kalau ditemukan satu sekolah dan dikalikan jumlah siswa di seluruh DIY ya jadi banyak, padahal banyak siswa sekolah yang belum menggunakan seragam sekolah," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.