YOGYAKARTA, KOMPAS.com - S disebut tidak mengajak anak dan istrinya saat menceburkan diri ke Sungai Opak, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta.
Keterangan itu disampaikan Slamet, warga Kalurahan Sriharjo kepada wartawan di sekitar Lembah Surory.
"Sesaat sebelum Adzan Ashar, bocah itu (S) dari atas menemui saya," jelas Slamet saat ditemui Rabu (22/6/2022).
Baca juga: Pria di Bantul Hilang, Diduga Ceburkan Diri ke Sungai, Sempat Ajak Istri dan Anak
Setelah datang, S kemudian merangkul Slamet dengan posisi kepala di dada, dan memberi tahu akan ada yang membunuhnya.
"(Saya tanya) yang mau membunuh siapa Le? Kamu yang sabar Le, Istighfar," kata Slamet saat memberi nasihat ke anak itu.
"Pokoke ini mau saya jeblukke (ledakkan) Mbah, cuma bilang seperti itu langsung lari ke sana (Sungai Opak). Sendirian," lanjut Slamet.
Di saat itulah, S langsung berlari ke Sungai Opak. Slamet mengaku mencoba menolong namun dirinya tidak bisa.
"Terjunnya telungkup, sudah tidak keluar atau mengambang lagi," kata Slamet. Dirinya mengaku sudah lari ke selatan, dan berjalan ke utara ternyata sudah tidak ketemu.
Slamet juga membantah adanya kabar jika S mengajak anak dan istrinya untuk terjun. "Tidak benar (mengajak anak dan istrinya)," kata dia.
Slamet mengaku dititipi S oleh ayahnya sebelum meninggal dunia.
Selama tinggal di Kalurhan Sriharjo, S seperti layaknya penduduk yang lain bergaul seperti biasa selama 4 bulan terakhir.
S tidak pernah cerita permasalahan yang dialaminya. "Tidak, kemarin pagi ketemu tidak cerita apa-apa," kata dia.
Saat ini anak dan istri S di rumah Slamet, karena dianggap keluarga sendiri.
Baca juga: Terungkap, Motif Warga Ceburkan Mobil ke Sungai di Palembang Ternyata Dilatarbelakangi Aksi Tawuran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.