Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambang Dinilai Andil dalam Beberapa Bencana Tanah Longsor Kokap, Pj Bupati Kulon Progo: Utamakan Keselamatan Penduduk

Kompas.com - 06/06/2022, 22:28 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Aktivitas penambangan batu pada beberapa konsesi di masa lalu diduga memiliki andil dalam bencana banjir dan tanah longsor di Pedukuhan Plampang II, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Terdapat beberapa area penambangan terbuka, gundul dan tidak ada pohon-pohon di sana.

Tebing bukit terbuka dan jadi rawan longsor sampai sekarang.

Perkampungan di daerah lembah dan sebuah sekolah terancam tanah longsor yang bisa terjadi kapan saja.

Aktivitas pertambangan sudah tidak ada seolah ditinggal pergi. Kawasan gersang seperti tidak bertuan.

Baca juga: Lahan Menganggur di Bandara YIA Kulon Progo Disulap Jadi Kebun Semangka, Hasilkan 30 Ton

“Tambang tidak beroperasi lebih dua tahun. Penambangnya kurang (atau) tidak bertanggung jawab. Sudah dicari Pak Lurah tidak ketemu. Tahu nama tapi kontak tidak bisa dihubungi,” kata Penjabat Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana di lokasi longsor, pada Senin (6/6/2022).

Tri beserta jajarannya meninjau lokasi tersebut. Mitigasi bencana diperlukan, sehingga Bupati terjun bersama sejumlah OPD ke sana.

“Mitigasi kebencanaan sangat diperlukan,” kata Tri.

Pemerintah masih merumuskan penanganan bagi Plampang II.

Penanganan dilakukan untuk jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.

Penanganan jangka pendek, terutama bagi warga terdampak.

Dampak longsor pada sekolah juga tengah dipikirkan. Sebab, sekolah melayani hingga warga dari luar daerah.

“Kami berusaha maksimalkan agar keselamatan penduduk dan infrastruktur sekitar bisa dijamin,” kata Tri.

Lurah Kalirejo, Lana menambahkan, lahan bekas tambang terbuka memang ikut andil pada beberapa peristiwa banjir dan tanah longsor di daerahnya.

Namun, mayoritas longsor di wilayahnya dinilai juga akibat faktor alam.

“Tambang tidak serta merta penyebab semua bencana. Karena 99 (peristiwa longsor) yang terdampak, tapi dua lokasi yang dekat tambang. Lainnya jauh dari tambang. Terkait kesimpulan terserah pemangku kebijakan,” kata Lana.

Terkait tambang, sejauh ini, terdapat tiga dari tujuh konsesi yang diduga berdampak pada kehidupan warga. Bahkan, kerukunan antar warga juga terdampak akibat penambangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com