YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan edukasi dan pemahaman kepada para pedagang yang masih nekat berjualan meski pasar hewan ditutup selama14 hari kedepan.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, sebanyak 11 pasar hewan ditutup sementara, mulai 2-14 Juni 2022.
"Penutupan dilakukan untuk penanggulangan dengan melaksanakan sterilisasi area pasar," kata Kelik saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon Jumat (3/6/2022).
Baca juga: Ratusan Sapi di Ponorogo Tertular PMK, Disebut Terinfeksi dari Wilayah Lain
Dia mengatakan seluruh pasar hewan diawasi agar tidak ada transaksi jual beli. Hal ini sebagai langkah untuk memutus mata rantai penyebaran PMK.
Pada hari Kamis (2/6/2022), pihaknya sempat meminta para pedagang untuk tidak berjualan di sekitar pasar Siyono Harjo. Hal ini lantaran sejumlah pedagang nekat datang meski pasar hewan ditutup sementara.
"Kemarin karena ditutup, ada penjual yang datang di luar ya kita edukasi untuk meninggalkan pasar dulu karena bahaya virus PMK," kata Kelik.
Selama penutupan, pasar hewan akan selalu disemprot desinfektan untuk membunuh virus, apalagi beberapa waktu lalu sebelum ditutup sempat ditemukan suspek PMK di pasar Siyono Harjo.
Untuk hari ini bertepatan pasaran Kliwon dalam penanggalan jawa pasar hewan Munggi, Kapanewon Semanu yang seharusnya buka.
"Selalu kita jaga agar tidak ada transaksi dulu, dan selama penutupan kita rutin penyemprotan disinfektan," kata dia
"Untuk pasar Munggi pagi ini tidak ada pedagang. Kondusif," kata Kelik.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari penutupan pasar hewan hanya salah satu cara dalam penanggulangan wabah PMK.
Pihaknya sosialisasi ke masyarakat dengan memberikan pemahaman terkait dengan PMK.
Wibawanti mengakui hewan ternak yang terjangkit PMK risiko kematiannya kecil hanya 5 persen dari kasus. Namun tetap perlu diwaspadai karena mberpengaruh terhadap berat badan hewan.
"Memang tidak mati, tapi bobotnya bisa berkurang seberat 20 kilogram per minggunya. Padahal, untuk menaikan satu kilo butuh perjuangan, makanya upaya pencegahan terus dilakukan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.