Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kicak, Jajanan Khas Ramadhan di Yogyakarta, Masih Pertahankan Resep Turun-temurun dan Cara Masak Tradisional

Kompas.com - 14/04/2022, 09:27 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kampung Kauman, Kemantren (Kecamatan) Keraton, Kota Yogyakarta, menyimpan berbagai ciri khas pada saat Ramadhan.

Selain Masjid Gedhe Kauman yang menyajikan menu spesial gulai kambing tiap Kamis, Kampung Kauman juga memiliki makanan khas yang hanya dijual saat puasa, bernama kicak.

Makanan khas Kauman ini terbuat dari uli atau jadah yang terbuat dari beras ketan, dimasak menggunakan gula pasir, parutan kelapa, nangka, dan pandan.

Baca juga: Lemang, Kuliner Khas Ramadhan di Lhokseumawe

Parutan kelapa dimasak terlebih dahulu dengan menggunakan tungku arang. Tungku arang dipilih karena hasil kicak lebih pulen, sehingga kicak dapat bertahan lebih lama jika dibandingkan dimasak memakai kompor gas.

Parutan kelapa dimasak dengan terus diaduk saat diaduk diberi potongan nangka, daun pandan, dan sedikit vanili untuk memberikan rasa.

Pembuat kicak di Kauman yakni Retno Budiwati yang merupakan generasi ketiga pembuat kicak. Kicak produksinya lebih dikenal dengan Kicak Mbah Wono.

"Kalau tahun mulainya saya lupa, sejak kecil susah ada. Saya generasi ketiga," katanya saat ditemui di warung miliknya di Kauman, Kota Yogyakarta, Rabu (13/4/2022).

Resep turun-temurun masih dipertahankan termasuk masih menggunakan gungku arang untuk memasaknya. Menurut dia, api dari tungku arang berbeda dari kompor gas.

"Kalau pakai arang lebih tanak, pakai gas itu apinya beda. Bisa pengaruh ke rasanya juga, bahan-bahan parutan kelapa, uli, nangka, pandan, dan panili," kata dia.

Baca juga: Mencicipi Minuman Khas Ramadhan, Kopi Arab di Masjid Layur Semarang

Ia mengungkapkan, banyak pembeli yang mengatakan bahwa kicak buatannya tahan sampai sahur. "Yang ngomong justru dari pelanggannya langsung, lho," kata dia.

Pelanggan Kicak Mbah Wono berasal dari berbagai daerah, mulai dari sekitar Kota Yogyakarta, bahkan sampai Kabupaten Sleman menyempatkan diri ke Kauman untuk membeli kicak. Bahkan ada pelanggan dari Jakarta.

"Ada pelanggan dari Jakarta, punya rumah di Kotagede. Biasanya pesan lewat telepon. Biasanya memesan, soalnya kicak hanya ada saat Ramadhan," ungkap dia.

Untuk menuju lokasi Kicak Mbah Wono tidaklah sulit, pelanggan bisa menyusuri Gang Kauman dengan berjalan kaki. Saat berjalan itu, pembeli disuguhi suasana lawas kampung Kauman karena beberapa rumah masih mempertahankan arsitektur lama.

Baca juga: 5 Resep Minuman dari Kurma, Sajian Khas Ramadhan

Pelanggan dari arah timur bisa menyusuri lorong Gang Kauman melalui gang yang berada di sisi utara Masjid Gedhe Kauman. Jika pelanggan dari utara bisa melalui Jalan Kyai Ahmad Dahlan. "Resep dari turun-temurun, per hari bisa menghabiskan 6 kilo uli," katanya.

Sementara itu, Tatik, salah satu pelanggan dari Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, mengatakan sudah berlangganan kicak sejak lama.

"Setiap Ramadhan selalu beli kicak ini, sudah lama. Tiap minggu pasti ke sini," kata dia.

Dia harus jauh-jauh ke Kauman membeli kicak karena di dekat tempat tinggalnya tidak ada yang menjual kicak. "Enggak ada yang jual, adanya di sini (Kauman)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Masih Ada Stigma di DIY, Sultan Berharap Perempuan dan Laki-laki Peroleh Pendidikan yang Sama

Yogyakarta
Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Pembuangan Sampah dari Sleman ke Gunungkidul Digunakan untuk Reklamasi Tambang Ilegal

Yogyakarta
Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Narapidana Kasus Pencurian Kabur dari Lapas Kelas II B Klaten

Yogyakarta
Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Akui Lakukan Kekerasan Seksual, Dosen UPN Veteran Yogyakarta Buat Surat Pernyataan Permohonan Maaf

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Mahasiswa PTS di Sleman Meninggal Usai Latihan Bela Diri, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Yogyakarta
Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Sampah dari Sleman Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul, Begini Respons Sultan

Yogyakarta
Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Jemaah Haji dari DI Yogyakarta Tetap Berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

KPU Kota Yogyakarta Minta Caleg Terpilih Segera Lapor LHKPN agar Bisa Dilantik

Yogyakarta
 Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Sampah dari Sleman Ketahuan Dibuang ke Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul

Yogyakarta
3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

3 Kera Ekor Panjang Terlihat di Permukiman Warga Sleman, Ini Penjelasan TNGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Antisipasi Konvoi Kelulusan, Polres Bantul Siagakan Ratusan Personel, Tindakan Tegas Disiapkan

Yogyakarta
Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Sakit, Mantan Bupati Bantul Suharsono Meninggal Dunia

Yogyakarta
Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Pengunjung Pantai Watulawang Gunungkidul Tewas Terseret Ombak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com