Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Wisatawan Beli Wingko Berjamur di Yogyakarta, Ini Kata Sultan

Kompas.com - 21/03/2022, 15:40 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial instagram adanya keluhan ibu-ibu wisatawan yang membeli oleh-oleh berjenis wingko di Teras Malioboro, karena wisatawan tersebut dijanjikan oleh penjual mendapatkan wingko baru. Tetapi sesampainya di rumah saat dibuka wingko tersebut sudah berjamur.

"Assalamualaikum teman2 semuanya, sekedar memberi saran kepada pedagang oleh2 di teras malioboro, dari pengalaman saya kemarin wisata ke jogja saya beli wingko sampai 9 tas, dari beberapa pedagang di teras malioboro pas ditanya bu ini wingkonya baru ndak bu, beliau2 bilangnya baru mbak masih fresh, nyatanya waktu tak buka semuanya jamuran , pdhal beli dari beberpa pedagang disitu ???????????? mohon banget ibuk2 sering2 cek dagangannya, kalau emang udah lama yo jangan bilang masih baru dan fresh, dan untuk pembuat wingkonya tolong diberi tanggal kadaluarsa jangan dikosongin biar pedagang dan pembeli bisa saling cek & ricek, sekian terimakasih maaf bila ada salah," tulis si pengunggah di akun Inatagram infocegatan_jogja pada Sabtu (21/3/2022).

Terkait persoalan tersebut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara, Sultan minta para penjual untuk selalu melakukan pengecekan terhadap barang yang dijual.

Baca juga: Pemerintah DIY Mulai Renovasi Jalan Malioboro yang Sebelumnya Digunakan PKL Berjualan

"Punya toko itu harus ngecek jualan makanan, jangan jamur tetali dijual. Mungkin yang jual juga gak ngecek makanan itu kan gak tahan lama," jelas Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (21/3/2022).

Dengan kejadian ini Sultan meminta kepada dinas terkait agar melakukan pembinaan kepada para penjual. Apalagi penjual yang masuk ke Teras Malioboro (TM) satu maupun dua telah melalhi verifiksasi dari dinas terkait.

"Mestinya yang punya toko warung ngecek jualannya jangan malah jamur terus dijual, hal-hal seperti itu pasti terjadi sampai kapan pun kalau pemilik tidak pernah ngontrol dagangannya," kata dia.

Sultan menambahkan dengan pindahnya pedagang kaki lima di TM 1 dan 2 para pedagang dapat meningkatkan kualitas dagangannya.

"Jenis jualannya aja yang di teras kan berbeda daripada di sepanjang jalan Malioboro. Mereka seharusnya juga meningkatkan servisnya mutu yang dijual," ujar Sultan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menambahkan dirinya menyayangkan adanya penjual makanan yang menjual makanan basi kepada wisatawan yang bekunjung ke Yogyakarta.

Baca juga: Sirkuit Mandalika Macet Parah, Penonton MotoGP Keluhkan Pengaturan Amburadul

"Saya menyayangkan hal itu karena ini bisa jadi negatif campaign mungkin bisa disamaratakan dengan yang lain," katanya.

Peristiwa ini sambung Singgih dapat menjadi bumerang bagi para pedagang itu sendiri. Karena saat kualitas yang dijual tidak baik maka kedepan wisatawan enggan membeli lagi di tempat yang sama.

"Kalau sudah viral semua orang tahu, kemudian yang harus dilakukan kemarin sudah korodinasi dengan OPD segera bertemu dengan beberapa paguyuban," katanya.

Baca juga: Sekolah di Marunda Pernah Keluhkan Debu Batu Bara, tetapi Diabaikan PT KCN

Pihaknya akan berkomunikasi dengan paguyuban agar kejadian serupa tidak terjadi lagi salah satu langkah yang akan diambil adalah memberikan keleluasaan bagi paguyuban memberikan sanksi.

"Kalau terjadi seperti itu misalnya gak boleh juakan dua sampai tiga hari umpamanya. Kalau jualan bagus bisa diberikan reward, jadi sanksi diberikan oleh paguyuban," katanya.

"Sanksi diberikan pagutuban jauh lebih efektif pengawasannya juga lebih efektif dan itu jadi kesepakatan teman-teman pengelola teras malioboro menjembatani kesepakatan itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com