KULON PROGO, KOMPAS.com – Kasus kematian pada penderita Covid-19 di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mayoritas terjadi pada mereka yang memiliki penyakit bawaan (komorbid) dan lansia.
Kulon Progo mencatat 34 kasus kematian akibat Covid-19 sepanjang 2022.
Terbanyak merupakan penderita diabetes melitus, disusul penyakit jantung, stroke, hypertiroid dan lain sebagainya.
“Mayoritas kematian dengan komorbid dan belum vaksin. Diabetes melitus terbanyak,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati melalui zoom meeting, Sabtu (5/3/2022).
Baca juga: Kematian akibat Covid-19 di Kulon Progo Melonjak, Ada 5 Pasien Isoman yang Meninggal
Selain riwayat komorbid, banyak kasus kematian akibat Covid-19 terjadi pada mereka dengan riwayat vaksinasi.
Di mana ada tujuh kasus kematian pada mereka yang sudah menerima vaksin Covid-19.
Sebanyak 13 kasus lagi masih dalam penelusuran apakah sudah menerima vaksin atau belum.
Sementara itu, sebanyak 11 kasus memang belum menerima vaksin. Beberapa di antaranya memang menolak vaksin.
Penolakan itu didukung keluarga dengan beragam alasan, utamanya karena kondisi orang tersebut sakit
“Tidak diizinkan keluarganya karena alasan kondisi sakit,” kata Baning.
Baca juga: Kasus Son of Omicron Ditemukan di Yogyakarta
Angka-angka tersebut, tutur Baning, menggambarkan angka kasus Covid-19 yang meningkat beberapa waktu terakhir.
Kasus baru mendadak muncul mulai pertengahan Februari 2022. Sebanyak 18 kasus kematian lantas dilaporkan terjadi hingga akhir Februari 2022 itu.
Kasus kematian lalu naik cepat dalam empat hari belakangan. Ada 12 kasus kematian baru di Kulon Progo hingga 4 Maret 2022.
Baca juga: 429 Nakes di Kulon Progo Positif Covid-19 Sepanjang 2022, Sebagian Masih Isolasi