YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pembukaan darurat TPA Piyungan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama tiga hari ternyata menjadi berkah bagi para pemulung. Pasalnya, para pemulung bisa mengais sampah-sampah baru yang masuk ke TPA Piyungan.
Diketahui, TPA Piyungan dibuka sejak Selasa (25/6/2024) hingga Kamis (27/6/2024) untuk menampung sampah dari Kota Yogyakarta.
“Alhamdulillah senang sekali. Dengan penutupan tidak dapat kerjaan. Kami hanya mengais sisa-sisa sampah. Tetapi dengan tiga hari dibuka ini, alhamdulilah kami senang sekali,” kata Ketua Paguyuban Pemulung Mardiko TPA Piyungan, Maryono, saat ditemui di TPA Piyungan, Kamis (27/6/2024).
Baca juga: Sampah Tak Berkesudahaan di Kota Yogya, Lagi-lagi TPA Piyungan Jadi Tumpuan
Dia mengatakan sampah dari Kota Yogyakarta sudah masuk ke TPA Piyungan sejak Selasa lalu. Dia juga memastikan bahwa hanya sampah dari Kota Yogyakarta saja yang masuk ke TPA Piyungan.
“Dari pagi jam 3 ada pembuangan dari Kota (Yogyakarta) dari Selasa sampai Kamis. Armada secara jelas kami belum tahu,” kata dia.
Maryono menyebut sebenarnya jumlah pemulung di TPA Piyungan mencapai 600 orang. Namun setelah adanya TPA Piyungan dibuka terbatas jumlah pemulung berkurang menjadi 300 orang.
Sementara pasca-penutupan permanen TPA Piyungan jumlahnya kembali berkurang menjadi 150 orang.
Para pemulung, kata dia, banyak yang beralih profesi. Ada yang menjadi tukang batu maupun nelayan.
“150 orang itu nanti akan ditempatkan di rumah produksi. Pemulung yang tidak dapat pekerjaan kami tampung disini untuk memilah sampah dengan menggunakan mesin,” kata dia.
Rumah produksi pengolah sampah ini memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik seperti plastik dan kertas dikumpulkan untuk dijual. Sedangkan sampah organik dijadikan kompos.
“Sampah dimasukkan ke mesin nanti akan memilah kompos dan juga residunya,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah DIY memutuskan untuk membuka darurat TPA Piyungan. Lagi-lagi TPA Piyungan terpaksa dibuka setelah beberapa waktu terakhir Pemkot Yogyakarta kewalahan menghadapi tumpukan sampah di sejumlah jalan.
Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko menambahkan dari Selasa (25/6/2024) hingga Kamis (27/6/2024) sudah 1.000 ton sampah yang diangkut ke TPA Piyungan.
“Sudah 1.000 ton itu dari semua depo di Kota Yogyakarta,” kata dia, Kamis (27/6/2024).
“Hari ini terakhir (pengangkutan ke TPA Piyungan),” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.