Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UGM Temui Mahasiswa yang Kemah di Balairung, Protes UKT dan Uang Pangkal

Kompas.com - 31/05/2024, 15:57 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ova Emilia turun menemui sejumlah mahasiswa yang menggelar aksi bermalam di halaman Balairung, Jumat (31/5/2024).

Para mahasiswa ini memprotes uang kuliah tunggal dan hadirnya Iuran Pengembangan Institusi (IPI) atau uang pangkal.

Turut bersama Rektor UGM untuk menemui para mahasiswa, sejumlah pimpinan rektorat.

Rektor UGM Prof Ova Emilia kemudian duduk dan berdialog dengan para mahasiswa di depan Balairung.

Baca juga: Orangtua Berpenghasilan UMR Yogya, Mahasiswa UGM Dapat Subsidi UKT 100 Persen

Saat berdialog, salah satu mahasiswa Filsafat UGM, Gayuh mengatakan alasan para mahasiswa berkemah di halaman Balairung sejak Senin 27 Mei 2024 untuk menolak uang pangkal.

"Alasan kami berkumpul dari hari kemarin kemah di sini dan sebagainya, tuntutannya itu adalah tolak uang pangkal, sangat sederhana. Kami tidak ingin ada uang pangkal di UGM," ujar Gayuh saat berdialog dengan Rektor UGM Prof Ova Emilia di Balairung, Jumat (31/05/2024).

Gayuh menyampaikan telah melakukan konsolidasi bersama teman-teman aliansi bahwa ada beberapa hal yang disepakati.

Pertama, menuntut Rektor UGM Prof Ova Emilia membersamai gerakan mahasiswa ini. Sebab, ketika mahasiswa menolak uang pangkal di UGM, sebenarnya persoalnya ada di pusat.

"Jadi kami ingin mengajak juga dan mungkin memaksa Ibu Ova menyatakan, membersamai gerakan mahasiswa untuk menolak implementasi Permendikbud nomor 2 tahun 2024 tentang skema UKT dan juga IPI," tegasnya.

Selain itu, para mahasiswa yang mengelar aksi di halaman Balairung juga ingin UGM dalam hal ini Prof Ova Emilia mendorong pemerintah menaikan APBN pendidikan tinggi.

"Kami juga ingin ada pernyataan dari Ibu Ova untuk mendorong pemerintah menaikan APBN pendidikan tinggi sebesar 30 persen. Yang paling penting dari itu semua adalah kita memaksa pimpinan Universitas Gadjah Mada untuk membatalkan skema uang pangkal baik itu SSPU, IPI atau yang lainya," tandasnya.

Sementara itu Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ova Emilia menyampaikan, dirinya sangat mengapresiasi gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa. Artinya ada sesuatu yang bersama-sama diperjuangkan.

Sejumlah Pimpinan Universitas Gadjah Mada (UGM) saat menemui para mahasiswa yang aksi bermalam di halaman Balairung. Sejumlah pimpinan UGM ini berdialog dan menjawab pertanyaan dari para mahasiswa.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Sejumlah Pimpinan Universitas Gadjah Mada (UGM) saat menemui para mahasiswa yang aksi bermalam di halaman Balairung. Sejumlah pimpinan UGM ini berdialog dan menjawab pertanyaan dari para mahasiswa.

"Kalau tadi Mas Gayuh mengatakan saya mau supaya uang pangkal tidak ada, skema Permen dibatalkan, dan satu lagi APBN ditingkatkan 30 persen. Sepertinya apa yang disampaikan Mas Gayuh ini sejalan dengan visi dari kita semua," ucapnya.

Prof Ova Emilia menjelaskan, UGM sejak awal ingin proses pendidikan itu harus berkeadilan.

"Yang kaya ya silahkan memberikan subsidi. Yang miskin, yang tidak mampu harus kita tolong dan itu memang merupakan misi dan niat kita bersama," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MI Negeri di Sleman 'Curi Start' PPDB dengan Jalur Tambahan, Penerimaan 40 Siswa Baru Dibatalkan

MI Negeri di Sleman "Curi Start" PPDB dengan Jalur Tambahan, Penerimaan 40 Siswa Baru Dibatalkan

Yogyakarta
Korban Pelecehan Payudara Melawan dan Berteriak, Pelaku Ditangkap

Korban Pelecehan Payudara Melawan dan Berteriak, Pelaku Ditangkap

Yogyakarta
Cegah Kerusakan Lingkungan, Jalur Liar Motor Trail di Lereng Merapi Ditutup Portal

Cegah Kerusakan Lingkungan, Jalur Liar Motor Trail di Lereng Merapi Ditutup Portal

Yogyakarta
4 Lokasi Tambang di Gunungkidul Ditutup Sementara

4 Lokasi Tambang di Gunungkidul Ditutup Sementara

Yogyakarta
Tak Sesuai Prosedur, Pengumpulan Uang Sumbangan di Salah Satu MI Negeri Kota Yogya Diulang

Tak Sesuai Prosedur, Pengumpulan Uang Sumbangan di Salah Satu MI Negeri Kota Yogya Diulang

Yogyakarta
923 Ton Sampah Menumpuk di Sleman, Pemda DIY Turun Tangan

923 Ton Sampah Menumpuk di Sleman, Pemda DIY Turun Tangan

Yogyakarta
Kurs Dollar AS Menguat, Ukuran Tahu di Yogyakarta Mengecil

Kurs Dollar AS Menguat, Ukuran Tahu di Yogyakarta Mengecil

Yogyakarta
Gara-gara Terganggu Pesta Miras, Senior Aniaya Junior hingga Tewas di Asrama Yogyakarta

Gara-gara Terganggu Pesta Miras, Senior Aniaya Junior hingga Tewas di Asrama Yogyakarta

Yogyakarta
Keributan di Depan Klinik Kecantikan Yogyakarta, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Keributan di Depan Klinik Kecantikan Yogyakarta, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Yogyakarta
Dua Motor Tabrak Minibus di Kulon Progo, Satu Pelajar Tewas

Dua Motor Tabrak Minibus di Kulon Progo, Satu Pelajar Tewas

Yogyakarta
Sutedjo Mantap Pensiun dari Dunia Politik, Batal Maju Pilkada Kulon Progo

Sutedjo Mantap Pensiun dari Dunia Politik, Batal Maju Pilkada Kulon Progo

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Kandang Ternak Milik Warga di Kebumen Ludes Terbakar, Kerugian Rp 30 Juta

Kandang Ternak Milik Warga di Kebumen Ludes Terbakar, Kerugian Rp 30 Juta

Yogyakarta
Keluhan PPDB SMP di Gunungkidul, Sebagian Mengenai Afirmasi dan 'Upload' Berkas Pendaftaran

Keluhan PPDB SMP di Gunungkidul, Sebagian Mengenai Afirmasi dan "Upload" Berkas Pendaftaran

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com