Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Kompas.com - 19/04/2024, 15:34 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo meminta masyarakat untuk membuang sampahnya di depo sampah yang sudah disediakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

"Jadi begini, ini yang harus kami sampaikan, silakan membawa sampah itu ke depo. Depo itu kan ada jadwalnya tiga hari on satu hari off. Silakan menyesuaikan," ujar Singgih di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (19/4/2024).

Baca juga: TPA Piyungan Resmi Ditutup, Bagaimana dengan Pengelolaan Sampah di DIY?

Singgih menambahkan, beberapa waktu lalu tersebar kabar bahwa depo sampah di Kota Yogyakarta tutup selamanya, dia menegaskan bahwa kabar ini tidak benar.

"Jadi kalau kemarin ada informasi bahwa depo tutup selamanya, tidak. Jadi kami depo itu tetap buka karena itu menjadi poin di mana masyarakat untuk menyampaikan sampahnya," ucapnya.

Dirinya memohon agar masyarakat tidak membuang sampah di jalanan.

Singgih memastikan bahwa sampah-sampah yang ada di beberapa jalan protokol di Kota Yogyakarta tetap diambil setiap harinya.

"Selama ini memang masih ada di jalan-jalan itu sampah kelihatan, tapi tetap kita ambil setiap hari, tapi saya mohon silakan masyarakat ke depo saja, wong depo juga tetap buka. Sehingga, ini tidak akan mengganggu keindahan kota," jelas dia.

Baca juga: Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta


Sampah menumpuk di jalan-jalan protokol

Menurut dia, depo-depo sampah di Kota Yogyakarta sudah memiliki jadwal masing-masing, yakni setiap tiga hari buka dan satu hari tutup.

"Jadi silakan nanti masyarakat bisa menyesuaikan. Kalau satu hari menahan sampahnya dulu mungkin juga tidak ada apa-apa, to," kata dia.

Sebelumnya, setelah libur Lebaran 2024 sampah mulai menumpuk di jalan-jalan protokol di Kota Yogyakarta. Salah satunya yakni di Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Yogyakarta.

Pantauan Kompas.com, sampah menumpuk di sisi utara halte Trans Jogja atau tepatnya di sisi samping SMP Negeri 11 Kota Yogyakarta. 

Baca juga: Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Meski sudah diberi tanda larangan, sampah tetap menumpuk. Sampah dibungkus menggunakan berbagai macam ukuran plastik.

Sub-Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Mareta Hexa Sevana, menjelaskan, untuk saat ini pihaknya masih dalam penghitungan jumlah tonase sampah saat libur Lebaran.

"Belum ada rekapan data timbangan selama Lebaran dari pengelolaan TPA Piyungan. Masih menunggu hasil rapat rekonsiliasi timbangan biasanya di minggu pertama bulan depan," ujarnya saat dihubungi, Kamis (18/4/2024).

Baca juga: Menteri PUPR Basuki Ikut Turun Tangan Cari Solusi untuk Atasi Sampah di TPA Piyungan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com