Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kedua Lebaran, 15.000 Wisatawan Kunjungi Candi Prambanan

Kompas.com - 12/04/2024, 16:21 WIB
Reni Susanti

Editor


KOMPAS.com - Pada hari kedua Lebaran 2024 (11/4/2024) destinasi Taman Wisata Candi Prambanan dikunjungi 15.000 wisatawan.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PT TWC Hetty Herawati di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hetty Herawati mengatakan, jumlah wisatawan itu diperkirakan terus meningkat hingga cuti bersama usai pada 15 April 2024.

"Pada hari kedua lebaran tahun ini, Taman Wisata Candi Prambanan dikunjungi sebanyak 15.000 wisatawan, dan kami yakin hingga masa ramai libur Lebaran 2024 pada 15 April jumlah kunjungan wisatawan akan terus bertambah," tutur Hetty dikutip dari Antara, Jumat.

Baca juga: Libur Lebaran di Pantai Widuri Padat Pengunjung, Tiap Hari Ada yang Lapor Anak Hilang

Selain itu, optimisme ini berdasarkan dukungan infrastrukturseperti akses Tol Fungsional Solo-Yogyakarta dengan exit fungsional Klaten. Exit Tol ini mempermudah kunjungan wisatawan ke Candi Prambanan di masa Lebaran ini.

VP Commercial and Experience Injourney Destination Management (IDM) Dimas Ganjar Ramadhan mengatakan, pada libur Lebaran 2024 ini, TWC menghadirkan Eksplorasi Budaya Jawa dan Kuliner di Pasar Medang Candi Prambanan pada 11-15 April 2024.

Baca juga: Libur Lebaran, Kemacetan Terjadi di Jalur Wisata Pantai Carita-Anyer

"Untuk menghadirkan pengalaman yang berkesan dan mendalam, TWC/IDM melalui Kelana Cerita Tanah Jawa menampilkan sejumlah 'attraction activation' di destinasi Candi Prambanan," katanya.

Menurut dia, pengunjung bisa merasakan pengalaman rasa, aksara, dan budaya Jawa yang dibungkus secara inklusif dan mendorong interaksi yang mendalam untuk menghadirkan pengalaman yang berkesan.

"Melalui kampanye #LebarandiCandi dengan tema Kelana Cerita Tanah Jawa, IDM menghadirkan keramahtamahan serta pengalaman otentik nan menarik untuk menciptakan kenangan layaknya hangatnya rasa kekeluargaan," katanya.

Ia mengungkapkan, tema Kelana Cerita Tanah Jawa menyusun serpihan kisah adiluhung dari zaman nenek moyang dan dikemas menarik untuk menghadirkan representasi berwisata yang menginspirasi dan menyenangkan.

"Kelana Cerita Tanah Jawa menghadirkan Pasar Medang yang menampilkan ragam aktivitas yang mendorong interaksi untuk menanamkan pengalaman yang berkesan. Kegiatan ini antara lain Cipta Aksara, Sasana Kriya, dan Bhuvana Java," katanya.

Dimas mengatakan, pengunjung juga bisa memanjakan lidah di kuliner Pasar Medang yang menghadirkan Daharan Lawasan antara lain kipo, gulali, kicak, jenang gempol, es gosrok, es limun maupun Daharan Anyaran yang menggugah selera.

"Pasar Medang memunculkan pengalaman rasa yang menggugah selera yang bekerja sama dengan Komunitas Lawasan Mataram dan juga komunitas UMKM lokal yang berkualitas," katanya.

Unit Teater dan Pentas PT TWC pada masa libur Lebaran ini menyajikan pertunjukan Sendratari Ramayana Open Air pada 11, 13, 14, 16, 18 dan 20 April 2024 mulai pukul 19.30 WIB.

Sementara itu untuk pertunjukan dramatari Roro Jonggrang, pentas di 12, 15, 17, 19 April 2024 mulai pukul 19.30 WIB.

Sementara, pertunjukan paling anyar, Shinta Obong, tampil di 12, 13, 19 dan 20 April 2024 mulai pukul 17.30 WIB.

Salah satu pengunjung Taman WisataCandiPrambanan, Dani menilai bahwa Pasar Medang merupakan paket komplit untuk disambangi saat berkunjung ke Candi Prambanan karena banyaknya variasi kegiatan, kuliner dan dapat dinikmati oleh segala kalangan.

"Hal yang menarik bagi saya di Pasar Medang ada festival tarian budaya, anak saya juga antusias. Mama papanya bisa nostalgia dengan musik-musik jadul sambil menikmati jajanan yg enak di sini. Jadi di sini tidak hanya sekadar jalan-jalan tapi juga edukasi kepada anak-anak tentang sejarah dan budaya," kata wisatawan asal Bekasi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com