Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Todongkan "Airgun" di Sleman, Polisi Sebut Motifnya Asmara

Kompas.com - 05/04/2024, 09:39 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Motif pria yang menodongkan pistol airgun ke sejumlah orang di Sleman ternyata karena persoalan asmara. Pelaku berinisial FIP (19) ini ditangkap Polisi pada Selasa (2/04/2024) pukul 21.29 WIB.

"Motifnya terkait masalah percintaan, jadi ada salah paham," ujar Kanit I Reskrim Polresta Sleman Iptu Iqbal Satya Bimantara dalam jumpa pers, Kamis (4/4/2024).

Iqbal menyampaikan pelaku FIP diketahui memiliki kekasih. Mantan dari kekasih FIP ini melontarkan ejekan dengan bahasa-bahasa yang tidak mengenakan.

Baca juga: Viral, Video Pria Diduga Pelaku Klitih, Bawa Pistol dan Ditangkap di Sleman, Ini Kata Polisi

"Ada ejekan dengan bahasa-bahasa kurang mengenakan dari mantan pacar si pelaku," tuturnya.

Dari ejekan itu kemudian berlanjut hingga saling janjian bertemu untuk berkelahi. Sebelum berangkat, pelaku FIP terlebih dahulu mengambil pistol airgun milik pamanya.

"Menurut pengakuan pelaku, membawa senjata dengan mengambil milik om nya, tanpa izin. Dikarenakan pelaku ditantang berkelahi, oleh mantan pacar dari kekasih pelaku," ucapnya.

Diungkapkan Iqbal senjata pistol airgun tersebut oleh FIB sempat dikeluarkan saat di jalan bertemu dengan mantan pacar kekasihnya sekarang. Sehingga mantan pacar kekasihnya tersebut, melapor ke petugas Polisi.

"Sesuai keterangan pelaku senjata belum digunakan, tetapi sudah sempat ditunjukan," bebernya.

Iqbal mengungkapkan pistol airgun yang dibawa oleh FIB tidak memiliki izin. Terkait dengan pistol airgun tersebut saat ini masih terus dilakukan pendalaman.

"Kalau untuk izinya jelas tidak ada," tegasnya.

Dari tangan pelaku FIP Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pistol airgun tipe M9A1. Kemudian diamankan juga dua butir gotri.

Akibat perbuatanya FIP dijerat dengan Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat RI No 12/1951 dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun penjara.

Diberitakan sebelumnya, Diunggah di media sosial video penangkapan seorang pria yang diduga pelaku kejahatan jalanan atau sering disebut dengan "klitih".

Di postingan, ditulis keterangan jika pelaku yang ditangkap membawa senjata pistol. Penangkapan tersebut pada Selasa (2/04/2024) pukul 21.29 WIB.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menegaskan pria yang ditangkap bukan pelaku "klitih".

"Nggak (klitih), bukan (klitih). Ya mungkin yang di medsos tahunya awalnya saja," ujar Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian, Rabu (3/04/2024).

Riski menjelaskan awalnya petugas yang sedang patroli mendapatkan laporan dari sejumlah orang di daerah Jombor, Sleman. Mereka melapor jika ada dua orang berboncengan sepeda motor yang menodongkan senjata.

Setelah mengantongi ciri-cirinya, petugas yang sedang patroli tersebut langsung melakukan pengejaran.

Baca juga: Bawa Airgun, 2 Orang Nyaris Rampok Toko Emas di Pontianak

"Dia ke arah Magelang, kemudian dikejar oleh anggota. Ketemu di daerah Lapangan Denggung. Saat mau dipanggil, dia kabur belok kanan ke arah Masjid Suciati," tuturnya.

Saat sampai di perempatan dekat Masjid Suciati, salah satu pelaku yang membonceng terjatuh. Kemudian oleh petugas dilakukan penangkapan.

"Ditangkap oleh anggota, digeledah rupanya ada senjata. Saat dilihat ternyata airgun, pelurunya yang gotri besi itu," bebernya.

Satu orang pelaku tersebut lantas dibawa ke Polresta Sleman untuk dimintai keterangan. Diketahui, satu pelaku yang ditangkap berinisial FIP (19) warga Sragen, Jawa Tengah.

Dari keterangan yang didapat, pelaku FIP datang ke Sleman setelah janjian untuk berkelahi dengan seorang pria yang merupakan mantan dari kekasihnya. Sebelumnya, FIP sudah ribut dan saling ancam di chat WhatsApp (WA).

"Kita tanya, kita periksa HPnya, ternyata dia ini tantang-tantangan sama orang yang melapor tadi (melapor kepada petugas yang sedang patroli). Rupanya orang-orang tadi itu, teman serta mantan dari pacarnya," ucapnya.

Sampai saat ini lanjut Riski masih dilakukan pendalaman terkait kejadian ini. Sehingga pihaknya belum dapat menyimpulkan, peristiwa tersebut merupakan masalah asmara.

"Nah itu kita belum tahu, karena kita baru dapat keterangan dari satu pihak," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Seorang Pemuda Kuras Tabungan Pensiunan Guru Senilai Rp 74,7 Juta, Modusnya Pura-pura Jadi Pegawai Bank

Yogyakarta
Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Penyu Lekang Ditemukan Mati di Bantul, Diduga akibat Makan Sampah Plastik

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com