Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Ekor Kambing di Gunungkidul Mati, Penyebabnya Sianida di Daun Singkong

Kompas.com - 13/03/2024, 11:36 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, DI Yogyakarta, melaporkan bahwa kasus kematian belasan ekor kambing mati di Kapanewon Ponjong, pada Februari lalu karena sianida. Disebutkan juga bahwa sianida itu berasal dari daun singkong yang tidak dilayukan.

Baca juga: Puluhan Ternak di Gunungkidul Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Kepala DPKH Gunungkidul Wibawanti Wulandari menyampaikan dari hasil uji laboratorium BBvet Wates disebutkan kematian belasan ekor kambing pada pertengahan bulan Februari 2024 lalu, negatif antraks dan pestisida.

"Tetapi sianidanya positif, diduga dari makanan. Dari daun singkong dan sebagainya," kata Wibawanti saat dihubungi melalui telepon Rabu (13/3/2024).

Dari informasi petugas di lapangan disebutkan adanya temuan daun singkong untuk pakan ternak. Padahal daun singkong jika tidak diproses pelayuan kandungan sianida tergolong tinggi.

Daun singkong perlu melalui proses pelayuan agar kandungan sianidanya menurun sebelum diberikan ke ternak. 

"Peternak itu senang kalau masih segar, tidak ada proses pelayuan agar sianidanya berkurang, Kondisi segar kandungan sianidanya tinggi menyebabkan ternak keracunan," kata dia.

Wibawanti mengimbau agar peternak mengolah terlebih dahulu daun singkong sebelum diberikan kepada hewan ternak. Sebab, seluruh jenis daun singkong, tidak hanya singkong jenis karet ada kandungan sianidanya.

Sebelumnya,Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta melakukan pemeriksaan sampel terhadap puluhan ternak yang mati mendadak di Padukuhan Sawur, Kalurahan Sawahan, Kapanewon Ponjong. Diduga kematian ternak karena keracunan.

Wibawanti mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait kematian ternak kambing milik warga Padukuhan Sawur. 

Baca juga: 51 Orang di Sukoharjo Keracunan, Diduga karena Makan Ayam Bakar di Nasi Kotak Syukuran

Dia menyebut total ada 26 ekor yang mati. Adapun rinciannya 15 mati lalu dikubur, dan 11 bergejala lalu disembelih. Kematian sejak beberapa hari terakhir.

"Awalnya 11 mati. Lalu 11 bergejala disembelih, total kan 22 itu. Saat petugas (DPKH) pulang ada seekor yang kembali mati, lalu tadi pagi ada laporan 3 yang mati. Total ada 26 ekor yang mati," kata Wibawanti saat dihubungi melalui telepon Rabu (21/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Yogyakarta
Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Pupuk Harga Murah Dijual Keliling di Gunungkidul, Dinas Periksa Kualitasnya

Yogyakarta
Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Klarifikasi Dosen UPN Veteran Yogyakarta soal Dugaan Kekerasan Seksual

Yogyakarta
Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Satu Truk Sampah Dibuang di Pinggir Jalan Imogiri Bantul

Yogyakarta
Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Balon Udara Liar Mendarat di Bantul, Tersangkut di Pohon Sengon dengan Api Menyala

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com