Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Warga Berebut 1.000 Kue Apem di Halaman Balai Desa Kaliagung

Kompas.com - 04/03/2024, 03:50 WIB
Dani Julius Zebua,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Ratusan anak usia sekolah dasar dan remaja berebut gunungan apem di halaman Balai Desa Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Meski didominasi laki-laki, remaja putri pun rupanya tidak kalah kuat. Kalap dan tidak terkendali, setiap orang berdesakan, penuh semangat, gigih memungut kue semampu yang mereka bisa.

“Aku entuk semene. Dipangan wae (Aku dapat cuma segini, Dimakan saja),” kata Agung, bocah berbaju lurik dan berjarit, Minggu (3/3/2024).

Baca juga: Mengintip Tradisi Nyadran di Karanggude Kulon Banyumas, Sembelih Kambing dan Doa Bersama

Ia menunjukkan kue apem sudah memenuhi blangkon yang tadi dikenakan lagi di kepalanya.

Setelah itu, ia keluar dari himpitan dan membiarkan bocah lain berebut sisa apem hingga kue yang tadinya tersusun seperti tumpeng, ludes.

Warga berebut 1.000an apem yang menjadi bagian dari acara Nyadran Agung Kaliagung.

Menyambut datangnya Ramadhan, Pemerintah Kelurahan Kaliagung menggelar Nyadran Agung seperti ini di bulan Sya'ban menurut penanggalan Islam, yang bertepatan dengan bulan Ruwah dalam penanggalan Jawa.

Pasukan Bregada mengawal warga berpakaian adat Jawa datang ke acara nyadran. Mereka dari kampung-kampung di 12 dusun sambil membawa panganan untuk kendurian atau perjamuan bersama di sana.

Baca juga: 5 Tradisi Nyadran di Jawa yang Dilakukan Jelang Bulan Ramadhan

Acara berlangsung tidak lama. Sesepuh desa memanjatkan doa menjadi puncak acara sebelum perjamuan makan dan ngalap berkah atau warga memperebutkan gunungan.

Usai doa, warga mengeluarkan makanan dari jodang (wadah hantaran) yang mereka bawa. Wadah ini makanan tradisional rakyat. Setelah itu, mereka makan bersama.

“Kami membawa makanan dengan jodang atau wadah (yang dipikul) dari kayu jati. Isinya yang utama ingkung (ayam dimasak utuh) dan ubo rampe,” kata Sastro Wardoyo, Dukuh (kepala dusun) Tegowanu.

Lurah Kaliagung, Sugeng Nugroho menjelaskan, nyadran adalah tradisi yang lestari sejak lama di masyarakat Jawa. Di sini, warga selalu hadir dengan antusias tinggi.

Baca juga: Menengok Tradisi Nyadran Seribu Ingkung Jelang Ramadhan di Gunungkidul

Pemerintah desa membantu lewat anggaran desa Rp 300.000 bagi setiap dusun yang ikut serta di acara nyadran.

Meski subsidi kecil, warga di pedukuhan bisa membawa makanan hingga senilai jutaan Rupiah ke acara.

“Kaliagung kalurahan budaya, mestinya ada dukungan dana istimewa, tapi belum ada. Kita menganggarkan lewat APB Kalurahan (desa) dan didukung gotong royong masyarakat,” kata Sugeng.

Jadilah acara nyadran yang sederhana namun meriah. Warga terlihat bergairah menyambut nyadran. “Gotong royong masyarakat sangat tinggi sekali di sini,” kata Sugeng.

Baca juga: Lewat Tradisi Nyadran, Ganjar Pranowo Maknai Spirit Toleransi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com