Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diungkit Luhut, Pertamina Bakal Produksi BBM Euro 5 Saat Kilang Balikpapan Beroperasi Penuh

Kompas.com - 23/02/2024, 21:50 WIB
Egadia Birru,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pertamina menyatakan siap memproduksi bahan bakar minyak (BBM) sesuai standar emisi Euro 5 setelah Kilang Balikpapan beroperasi penuh.

Sementara itu, Pertamina menyebut saat ini sudah memiliki BBM standar emisi Euro 4.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah berupaya mempercepat penerapan standar emisi Euro 4 dan Euro 5.

Luhut mengatakan, pemerintah sedang mengejar proses itu bersama Pertamina.

Baca juga: Kejar Target NZE 2060, Pertamina Dukung Gerakan Penanaman 100.000 Pohon

VP Corporate Communication PT Pertamina (persero), Fadjar Djoko Santoso menerangkan, Pertamina sudah memiliki produk setara Euro 4 yaitu Pertamax Turbo dan Pertamina Dex.

Adapun BBM sesuai standar emisi Euro 5 baru bisa diproduksi setelah proyek revitalisasi kilang minyak atau Refinery Development Master Plan (RDMP) selesai.

Salah satu RDMP yang segera beroperasi adalah RDMP di Balikpapan.

"Saat ini (Kilang Balikpapan) sedang transisi ke kilang baru. Targetnya bulan April (2024) sudah selesai transisinya," jelas Fadjar kepada Kompas.com usai konferensi pers Prambanan Jazz Festival 2024 di Candi Prambanan, DI Yogyakarta, Jumat (23/2/2024).

Ia menambahkan, ketika Kilang Balikpapan sudah bisa beroperasi penuh, kapasitas produksi BBM akan bertambah.

"Kapasitasnya bisa bertambah dari 260 ribu barel per hari, saat ini, menjadi 360 ribu barel per hari. Ada penambahan 100 ribu barel per hari," ungkapnya.

Sebagai informasi, standar emisi Euro 4 dan Euro 5 merupakan dua dari lima set standar emisi yang ditetapkan Uni Eropa dengan tujuan meningkatkan kualitas udara negara-negara anggotanya.

Tiap standar emisi dibedakan berdasarkan gas buang kendaraan. Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017, Indonesia kini menggunakan standar emisi Euro 4.

Baca juga: Luhut: Penggunaan Standar Emisi Euro 4 dan 5 Bisa Pangkas Subsidi BBM Rp 50 Triliun

Luhut sebelumnya menyebut, standar emisi Euro 4 dan Euro 5 memiliki sulfur yang rendah, sehingga dapat lebih ramah lingkungan.

"Kami sedang pikirkan sekarang bagaimana kita lari kepada bahan bakar ini pada Euro 4 dan Euro 5. Kenapa? Itu sulfurnya supaya rendah," ujar Luhut melalui video di akun resmi Instagramnya @luhut.pandjaitan, Rabu (21/2/2024).

Ia mengklaim, dengan penerapan standar bahan bakar Euro 4 dan Euro 5, pemerintah dapat mengurangi subsidi energi sebesar Rp 20 triliun hingga Rp 50 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com