Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Hulu Sungai Jadi Berkah Bagi Pemulung Kelapa Kering Pantai Kulon Progo

Kompas.com - 24/01/2024, 04:56 WIB
Dani Julius Zebua,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Seorang pemuda berkulit sawo memilah ratusan batok kelapa di sekitar muara Sungai Progo yang berada pada wilayah pedukuhan Sidorejo, Kalurahan Banaran, Kapanewon Galur, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ketika itu terik panas matahari menusuk kulit. Angin pantai membuat rambut gondrong Usman alias Gondrong (31) berkibar-kibar menunjukkan helai semiran emas di rambutnya. 

Usman memisah batok kelapa yang utuh dari batok kelapa yang remuk. Dia juga memisah beberapa daging kelapa yang kering dan sudah bersih dari jamur. Benda itu berharga bagi dirinya. 

“Batok dan (daging buah) kelapanya dicari pengepul. Batok untuk briket, (daging) yang ini ada yang memesan untuk dibikin VCO (virgin coconut oil),” kata Usman di tepi pantai, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Menikmati Bakmi Jawa Rempah di Demak, Sajian Hangat di Musim Hujan

Pemuda yang mengaku asal Kendal, Jawa Tengah, ini memperoleh buah kelapa itu dari tumpukan sampah yang berserakan di tepi pantai yang muara Sungai Progo. Muara sungai ini jaraknya sekitar setengah kilometer dari pantai wisata Trisik.

Terlihat buah kelapa kering bercampur dengan kayu, dahan, bambu, sampah plastik, sandal dan pampers menutup bibir pantai di sekitar muara sungai. 

Sampah tersebut dibawa arus sungai menuju laut. Arus laut pun membawa sampah ke pantai. Tingginya arus sungai dan laut akibat cuaca ekstrem badai Anggrek sejak pekan lalu. 

Sampah yang menggunung itu berkah bagi Usman. Pemuda itu tiba di Kulon Progo sejak Maret 2023.

Awalnya, ia berniat menyendiri di kawasan pantai dan mencari ilham karena kehabisan uang. Setelah melihat banyak kelapa, ia berniat memanfaatkannya.

Usman mengaku memiliki pengalaman kerja di dunia produksi minyak kelapa. 

“Tadinya mau ikut mencari rongsokan, tapi malu. Saya tidak bisa. Saya memutar otak,” kata Usman.

“Orang biasa mungkin tidak kepikiran (memanfaatkan kelapa), tapi orang yang sedang lapar bisa memikirkan jalan keluarnya,” katanya.

Ia mengupas sabut dan mengambil batok kelapanya. Sabutnya tidak dimanfaatkan karena tidak ada yang membeli.

Sementara batoknya dikumpulkan dan nantinya diambil pengepul perajin briket atau arang batok. 

Kata Usman, harga batok Rp 1.000 per kilogram. Kalau sudah jadi briket harganya bisa lebih tinggi lagi.

Baca juga: Di-PHK Setelah Bekerja 12 Tahun, Suryanto Bangkit dengan Singkong

Halaman:


Terkini Lainnya

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Dugaan Tawuran Pelajar di Umbulharjo Yogyakarta, Satu Orang Tercebur ke Sungai

Yogyakarta
Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Mensos Risma Janji Bantu Eks Napiter yang Ingin Buka Usaha, tapi Bentuknya Bukan Uang Tunai

Yogyakarta
Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Istimewa, Ini Makna dan Filosofi 10 Pohon di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta
Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Cara Daftar Program Istura untuk Berkunjung ke Istana Kepresidenan Yogyakarta

Yogyakarta
7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

7 Siswa yang Diduga Tawuran di Umbulharjo Yogyakarta Ditangkap, Obat dan Gir Disita

Yogyakarta
Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Buang Muatan Sampah di Pinggir Jalan Bantul, Sopir Diminta Angkut Lagi Buangannya

Yogyakarta
Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Terperosok Lubang, Maling Ayam di Yogyakarta Ditangkap Warga

Yogyakarta
Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Rumah Warga Terdampak Pelebaran JJLS Mulai Dibongkar untuk Jalur Pipa Air Bersih Menuju Bandara YIA

Yogyakarta
Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Kampung Nagan Terdampak Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta, Rumah Dibongkar

Yogyakarta
Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Yogyakarta
Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Dinding Gudang di Kulon Progo Jebol, 21 Tabung Elpiji 3 Kg Hilang Dicuri

Yogyakarta
Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Belasan Wisatawan Tersengat Ubur-ubur Warna Pink di Pantai Gunungkidul

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Dishub: Tunggu Kajian

Yogyakarta
Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Sampah Kembali Menumpuk di Depo dan Jalanan Yogyakarta, Apa yang Terjadi?

Yogyakarta
Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Sampah Dibuang di Kawasan Karst, Sumber Air Gunungkidul Dikhawatirkan Rusak

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com