YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Ganjar Pranowo bertemu dengan kader PDI Perjuangan di rumah Ketua DPD PDI Perjuangan DIY, Nuryadi, di Kalurahan Logandeng, Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (22/1/2024) malam.
Hal itu dilakukan setelah bertemu dengan relawan di Destinasi Wisata Ngingrong, Mulo, Wonosari.
Ganjar membakar semangat para kader dengan menceritakan bagaimana dirinya berjuang dari DPR RI, gubernur, hingga calon presiden.
Ganjar menceritakan tentang perolehan pilpres di Gunungkidul yang diceritakan Ketua DPC PDI Perjuangan Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih pada pilpres tahun 2014 memperoleh 63 persen dan pada 2019 memperoleh 63 persen.
Baca juga: Didukung Penuh Istri dan Anak di Pilpres, Ganjar: Support System Keluarga Penting
"Itu pasti perjuangan yang hebat, banyak keringat yang keluar, banyak tenaga yang dikerahkan. Ada sesuatu keluarga yang dikorbankan. Saya kira dua periode pilpres lalu kita berada pada barisan yang sama," kata Ganjar di hadapan ratusan kader PDI Perjuangan, Senin malam.
Ganjar mengatakan tidak pernah berpikir maju sebagai capres dan mendapatkan mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sebab, saat menjadi anggota DPR RI, ia sering dimarahi oleh Taufiq Kiemas, suami Megawati.
Namun, Ganjar tidak pernah mempermasalahkannya karena dia berpikir itu merupakan gemblengan senior kepada juniornya.
Ganjar bercerita tentang bagaimana dirinya menjadi Gubernur Jawa Tengah, padahal saat itu hasil survei awalnya hanya 3 persen.
Namun, karena kekompakan kader PDI perjuangan, akhirnya dirinya bisa menang.
"Rating saya naik ketika debat pertama, begitu dar der, tapi saat itu debat masih menjadi tontonan menarik. Enggak tahu kalau sekarang," kata dia.
Lalu, capres pasangan Mahfud MD ini bercerita tentang bagaimana dirinya memaparkan visi misi pencegahan korupsi di KPK beberapa waktu lalu.
Dia menceritakan tentang bagaimana pencegahan korupsi saat menjabat Gubernur Jateng.
Akhirnya, Ganjar mengungkapkan tentang bagaimana pilpres saat ini berbeda dari pilpres sebelumnya.
Baca juga: Jokowi Ajak Ribuan Santri Gunakan Hak Pilih Dalam Pemilu 2024 demi Kemajuan Bangsa
"Tentu yang hari ini agak berbeda, maka tantangan kita lebih berat, godaan kita kiri kanan berat. Kawan kita yang dulu satu barisan sudah bergeser satu-dua-tiga mulai geser. Dan kekuasaan ya seperti ini," kata Ganjar.
Ganjar berharap, semuanya dapat gotong royong. Dia mencontohkan saat dirinya yang sudah berkali-kali menjadi juru kampanye pasangan Mega-Prabowo, Mega-Hasyim, Jokowi-JK, dan Jokowi-Ma'ruf Amin.