Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertaruh Nyawa Setiap Musim Hujan, Warga Gunungkidul: Mungkin Golput Saja Ya agar Diperhatikan Pemerintah

Kompas.com - 19/01/2024, 11:14 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Setiap musim hujan, Padukuhan Kedungwanglu, Kalurahan Banyusoco, Kapanewon Playen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, warga harus bertaruh nyawa untuk beraktivitas. Sebab, mereka harus menyeberang sungai yang arusnya deras.

Salah satu warga mengirimkan video durasi 19 detik kepada awak media. Video tersebut menunjukkan aktivitas warga yang menyeberang di tengah derasnya air sungai.

'Iki luur kahanane Kedungwanglu nek ungsum udan. (Begini luur keadaan Kedungwanglu kalau hujan),' kata pria perekam itu.

Baca juga: Puncak Musim Hujan 2024, Sulsel Waspada Banjir, Daerah Mana Saja?

Saat dikonfirmasi, salah seorang warga Kedungwanglu, Sofyan Efendi, membenarkan kejadian ini.

"Memang setiap musim hujan kami seperti ini," ujar Sofyan saat dihubungi wartawan melalui telepon, Jumat (19/1/2024).

Dia mengatakan, warga sudah pasrah dengan keadaan ini. Mereka sudah tidak ingin janji lagi untuk pembuatan jembatan karena sampai hari ini belum ada realisasinya.

"Mungkin golput saja ya agar diperhatikan pemerintah," ucap dia.

Lurah Banyusoco Damanhuri mengakui, warga di Padukuhan Kedungwanglu sudah pasrah dan bahkan cenderung sudah tidak peduli dengan janji pembuatan jembatan.

Pihak Kalurahan sudah berupaya berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten, tetapi belum membuahkan hasil.

"Saya memahami keadaan mereka, bahkan sudah tidak ingin ada pejabat yang datang. Mereka ingin aksi pembuatan jembatan," kata Damanhuri saat dihubungi Kompas.com melalui telepon.

Dia mengatakan, upaya dari pemerintah Kalurahan berkomunikasi sudah dilakukan. Namun, hingga kini belum ada kejelasan terkait pembangunan jembatan.

Sudah beberapa kali warga dikunjungi pejabat, tetapi belum ada kejelasan terkait pembangunan jembatan.

Baca juga: Hujan Deras di Gunungkidul, 6 Bangunan di Sundak Rusak, Longsor Terjadi di Jalan Baron

Letak Padukuhan Kedungwanglu berada di daerah aliran sungai sehingga potensi banjir tidak bisa dihindarkan. Air dari Playen, Paliyan, dan Wonosari masuk ke Kali Prembutan.

Menurut dia, upaya untuk meninggikan crossway sudah pernah dilakukan, tetapi hal itu tetap tidak membantu saat debit air meninggi.

Meski statusnya jalan desa, anggaran Kalurahan tidak memungkinkan membangun jembatan.

"Semoga segera ada kejelasan, kasihan warga kami," ucap dia.

"Ini juga sebagian wilayah kami juga listri padam sudah dua hari dua malam," ujar Damanhuri.

Sebelumnya, saat kunjungan awal tahun 2023 di Kedungwanglu dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, anggaran itu diusulkan dalam APBD 2024 untuk pembangunan jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com