Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Hilang di Lereng Gunung Ungaran Belum Ditemukan, Basarnas Libatkan Anjing Pelacak

Kompas.com - 10/10/2023, 18:49 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Basarnas beserta relawan mencari keberadaan warga bernama Suwardi (60) yang hilang di lereng Gunung Ungaran Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (9/10/2023).

Suwardi yang berangkat dari rumahnya pada Sabtu (7/10/2023) tak kunjung pulang dan diduga hilang di hutan pinus Nyatnyono.

Dantim Basarnas Semarang, Nur Musthova menyatakan, pihaknya menerjunkan ratusan orang personel dari berbagai unsur untuk melakukan pencarian korban.

“Pencarian difokuskan ke beberapa titik, yakni Gentong Pecah ke arah timur, Suroloyo ke arah selatan, penyisiran dari Indrokilo ke atas Sobowong,” kata Musthova, dikutip dari TribunJateng.com.

Hari ini, pencarian kemudian diperluas sekitar satu setengah kilometer, artinya saat ini luas pencarian sudah mencapai sekitar tiga kilometer.

Baca juga: Dua Hari Hilang, Sugiarto Ditemukan Meninggal di Sumur Belakang Rumahnya

Tim pun dibagi menjadi beberapa unit atau Search and Rescue Unit (SRU) untuk disebar ke berbagai titik penyisiran.

“SRU pertama ke perbatasan pinus, ke arah kiri ke jurang Cipenggih. SRU kedua ke arah kebun kopi, SRU ketiga ke sekitar Makam Nyai Soka, dan SRU keempat ke arah Sibrojol,” jelasnya.

Jika hari ini korban tidak berhasil ditemukan, Basarnas serta relawan akan melanjutkan proses pencarian pada esok hari.

Kendala pencarian

Musthova mengatakan, pihaknya mengalami sejumlah kendala dalam upaya pencarian korban, salah satunya komunikasi yang kurang lancar di daerah lereng gunung dan hutan.

“Jadi timbul tenggelam dalam penerimaan informasi antara yang di posko dengan personel yang mencari,” ujar Musthova.

Baca juga: Turis China yang Hilang di TN Komodo Belum Ditemukan, Operasi SAR Ditutup

Selain itu, lanjutnya, kontur tanah yang curam dan adanya sejumlah jurang juga mempersulit para relawan dalam melakukan pencarian.

Basarnas juga melibatkan warga setempat karena penamaan wilayah yang belum tercatat di peta.

Kini, Basarnas pun turut melibatkan anjing pelacak atau K-9 untuk membantu menemukan keberadaan korban.

Korban punya riwayat penyakit

Musthova menjelaskan, Suwardi belum kembali dari menyadap aren di kawasan lereng Gunung Ungaran. Menurut laporan yang diterimanya, korban pun memiliki riwayat penyakit diabetes.

“Karena umurnya, kemungkinan lupa jalan pulang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com