Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang Sampah Sembarangan, 31 Warga Kota Yogyakarta Bakal Jalani Persidangan Lusa

Kompas.com - 04/09/2023, 23:58 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data milik Satpol PP Kota Yogyakarta, sejak Januari 2023 hingga 31 Agustus 2023, sebanyak 201 warga tertangkap tangan membuang sampah sembarangan. 

Ratusan warga tersebut hanya diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya. 

"Dalam kurun Januari sampai dengan 31 Agustus 2023 total perkembangan sudah 201 untuk proses non-justisi. Sifatnya masih pembinaan, kemudian menyampaikan edukasi, penghalauan dan pemanggilan di kemantren (kecamatan)," jelas Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, di Kompleks Balaikota Yogyakarta, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Tiga Hari CCTV Terpasang di Sejumlah Titik, 30 Warga Yogyakarta Ketahuan Buang Sampah Sembarangan

Namun, mulai tanggal 1 September 2023, pihaknya bakal melaksanakan operasi penegakkan perda secara yustisi di beberapa titik yang rawan pembuangan sampah sembarangan. Tercatat sejak tanggal 1-4 September terdapat 31 pelanggaran. 

Dia merinci pelanggaran pembuangan sampah tersebar di berbagai tempat. Di antaranya di Jalan Batikan 1 orang, Jalan KH Ahmad Dahlan 7 pelanggar, Jalan KH Wahid Hasyim 1 pelanggar. Khusus di Jalan KH Wahid Hasyim ini melanggar aturan soal membakar sampah tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah.

Lalu di Jalan Kusumanegara terdapat 22 pelanggar.

"Total yang sudah masuk ke kami untuk kami proses ajukan ke persidangan itu 31 pelanggar. Direncanakan untuk proses persidangan adalah hari rabu tanggal 6 September 2023 pukul 09.00," kata Octo.

Octo menambahkan sebenarnya, Satpol PP Kota Yogyakarta telah melakukan operasi yustisi dengan total 4 pelanggar yang berasal dari luar Kota Yogyakarta, dengan total denda Rp 540.000.

"Per 1 September ini sebanyak 31 orang keseluruhan adalah warga kota Yogyakarta yang belum memiliki kesadaran untuk mengelola sampah secara mandiri," kata dia.

Para warga yang melanggar tersebut beralasan kurang mendapatkan informasi mengenai jadwal pembuangan sampah di depo sampah dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota Yogyakarta.

"Kurang mendapat informasi mengenai jadwal pembuangan di depo sampah dan TPS, serta berkaitan dengan kekurang sabaran untuk menunggu jadwal buka depo, ada informasi yang menurut mereka belum sampai," ungkapnya.

Ia berharap dengan pembukaan depo yang lebih lama, masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Sehingga Satpol PP Kota Yogyakarta tidak terus menerus memproses pelanggar dengan cara yustisi.

Baca juga: TPA Sarimukti Buka Zona Pembuangan Sampah Darurat, jika Penuh Ditutup Lagi

"Kita berharap kesadaran bersama untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan akses pembuangan sampah di depo maupun tps sehingga tidak membuang sampah dan membakar sampah," pungkas Octo.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Yogyakarta telah memasang CCTV di depo sampah dan jalan-jalan protokol untuk mengawasi warga yang nekat membuang sampah sembarangan. 

"Tidak hanya di depo yang kami pasang CCTV tetapi beberapa tempat yang menjadi langganan para pembuang sampah yang tidak bertanggung jawab kita pasangi. Sehingga kami bisa mengidentifikasi jam berapa, berapa kali, karena ada satu orang itu datang sampai tiga kali membuang (sampah). Itu ada yang naik sepeda, sepeda motor, kami bisa lihat di situ," jelas Penjabat Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo di Balaikota Yogyakarta, Senin (4/9/2023).

Setelah dilakukan identifikasi, Satpol PP Kota Yogyakarta melakukan pencarian terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan. 

"Kemarin selama tiga hari ini sudah ada 30 orang yang kita tangkap atau kita OTT dan minggu ini akan masuk ke pengadilan," ungkap Singgih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com