Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Dugaan Kasus Pelecehan Seksual, STMM Yogyakarta Bentuk Tim Pencari Fakta

Kompas.com - 04/09/2023, 15:11 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta Noor Iza menyebut, pihaknya masih proses menelusuri adanya kasus dugaan pelecehan seksual.

"Kami sudah menelusuri, nanti tinggal tindak lanjutnya. Kalau menanyakan satu per satu itu untuk lebih clear-nya, harus menelusuri dulu," katanya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (4/9/2023).

Menurut dia, pengumpulan bukti-bukti dilakukan tim pencari fakta oleh pihak kampus. Karena itu pihak kampus belum menyimpulkan ada tidaknya tindakan pelecehan seksual di kampus STMM Yogyakarta.

Baca juga: Dugaan Pelecehan Seksual di Kampus di Yogyakarta, Ada yang Merekam di Toilet Perempuan

"Kami cek dulu. Misalnya terjadi atau tidak. Kan bisa dilihat dari tanda-tanda yang ada, misalnya dari raut muka gimana-gimana. Itu kan tidak mudah," sebutnya.

Noor mengungkapkan, tim yang dibentuk oleh STMM Yogyakarta telah menerima aduan dari beberapa mahasiswi terkait dugaan pelecehan seksual.

Namun, dirinya tidak mengingat jumlah pasti dari mahasiswa yang melapor ke tim kampus STMM, dari laporan yang diterima sekarang pihak kampus sedang fokus meminta keterangan dari satu mahasiswi.

"Mungkin empat orang (korban), yang saya lihat saya cek betul-betul fokus dua orang. Satu orang sebetulnya, satu lagi pendampingnya. Artinya secara technical saya bisa mendalami," ungkapnya.

Menurut dia masih dibutuhkan waktu untuk melakukan proses penelusuran, karena sedang meminta keterangan kepada mahasiswa yang merasa melihat sesuatu atau mendapatkan sesuatu.

"Untuk waktu (proses penelusuran), nanti kita lihat karena kami berproses," kata dia. "Harus clear jangan sampai (menuduh) orang yang salah," tambahnya.

Baca juga: LBH Makassar: Tahanan Wanita Korban Dugaan Pelecehan Seksual Polisi Kerap Diintimidasi

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Hary Budiarto mengatakan, pihaknya membentuk tim pencari fakta untuk mencari bukti-bukti.

"Jadi Kita akan melakukan langkah-langkah yang pertama kita akan bentuk suatu tim ya. Tim pencari fakta. Terus, kemudian ya kita cari buktinya mana. Buktinya itu kan belum ada," kata dia.

Menurutnya BEM belum memberikan bukti-bukti yang jelas saat mengunggah informasi dugaan pelecehan seksual.

"Kenapa BEM itu meletakkan informasi tanpa adanya bukti-bukti yang nyata apa yang dinamakan kekerasan seksual itu apa kan belum jelas," katanya.

Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Finalis Miss Universe Indonesia, Penyelenggara Sudah Diperiksa Polda Metro

"Makanya ini kita betul-betul cari ya, tim kan sudah dibentuk ya. Kemudian ini berproses nanti kita akan berikan ini sih informasi kasusnya seperti apa sih," ujarnya.

Sebelumnya, Informasi dugaan pelecehan seksual diunggah di media sosial Instagram akun BEM Sekolah Tinggi Multimedia (STMM) Yogyakarta @bemstmmyk. Di postingan yang diunggah di akun media sosial tersebut ditulis,

"Pada tanggal 28 Agustus 2023 pada pukul 14.21 WIB, telah terjadi kasus pelecehan seksual dalam lingkup Sekolah Tinggi Multimedia Yogyakarta yang di mana ada beberapa oknum yang merekam secara tidak bertanggung jawab di dalam toilet perempuan Gedung Sosiocultural. Aksi tersebut sudah memakan sebanyak 4 korban," tulis admin akun @bemstmmyk di postingannya.

Diunggah pula beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Tim Bisik Suara. Mulai dari menghubungi pihak lembaga menanyakan terkait rekaman CCTV pada saat kejadian, bertemu dengan korban secara langsung dan meminta keterangan secara detail terkait kejadian yang telah dialami.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com