Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Penjual Jenglot di Gunungkidul, Awalnya "Nemu" di Parangtritis, lalu Dijual Rp 17 Juta

Kompas.com - 21/08/2023, 17:19 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku penipuan Jenglot, HH mengaku menemukan jenglot di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta. DIa mengaku menipu SR warga Gunungkidul, untuk membayar utang.

"Hanya nemu pak. Nemu di pasiran," kata HH kepada petugas kepolisian di Mapolres Bantul, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Kronologi Warga Gunungkidul Tertipu Membeli Jenglot Rp 17 Juta, Sudah Lakukan Ritual tapi Uang Gaib Tak Juga Datang

Dia menemukan dua jenglot di pasiran Pantai Parangtritis. Adapun dua jenglot yang satu masih utuh, dan yang lainnya rusak.

HH menduga jenglot itu dibuang oleh warga di sekitar pantai Parangtritis.

"Dia (Korban) nanya, saya ingin sekali punya jenglot. Akhirnya beberapa Minggu kemudian saya dapat itu. Saya menemukan di pasiran. Menemukan dua satunya patah-patah satunya utuh," kata HH.

HH mengaku awalnya tidak ada niatan untuk menjual jenglot. Hanya saja korban kebetulan ingin memiliki jenglot. Tersangka mengaku baru menawarkan pada korban.

Disinggung mengenai jenglot itu hidup, tersangka mengatakan hanya tipu dayanya.

"Kalau dimandikan kan bisa, tapi kalau dihidupkan tidak bisa," kata dia.

Polisi menanyakan terkait hasil uang yang didapatkannya, HH mengaku digunakan untuk membayar utang.

"Sudah buat bayar utang dan kebutuhan sehari-hari," kata dia.

Sebelumnya, polisi menangkap HH karena menipu SR terkait benda gaib Jenglot yang bisa menarik uang gaib. Jenglot tersebut dijual kepada korban Rp 17 juta. Pelaku menyebut jenglot bisa menghasilkan uang gaib jika dimandikan dengan bunga dan air zam-zam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com